Share

Bab 471

Huuueekkk.

Asih merasa kepalanya sangat pusing, apa lagi untuk mencium bau makanan maka akan membuatnya semakin merasa mual saja.

"Semuanya, aku ijin ke kamar duluan. Aku mual dengan bau makanan ini," pamit Asih.

Belum juga ada yang menjawab tapi dia sudah pergi.

Dia tak ingin merusak suasana makan malam ini karena jika dia terus mual dan muntah di sana tentunya membuat selera makan yang lainya akan rusak pula.

Sehingga lebih baik dia pergi.

"Barra, susul. Istri mu, itu semua karena kamu!" kesal Tias.

Barra pun segera menyusul Asih, dia juga sangat kasihan melihat Asih saat ini.

Belum lagi Asih tidak bisa makan nasi sama sekali, dia hanya makan buah saja.

Membuat tubuhnya lebih kurus dan juga mudah kelelahan.

"Kak Asih, udah hampir dua kali melahirkan. Ranti, kapan, ya, Bunda?" wajah Ranti tampak sangat murung.

Perasaannya benar-benar campur aduk antara bahagia akan memiliki keponakan lagi dan sedih karena sudah sangat ingin punya anak tapi belum juga.

Tias yang mendengar keinginan an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Casen Casmihin
endingnya Niko sama ranti gak seru banget,kok jadi sad ending sih Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status