Share

Bab 65

Pagi menyapa dan sejoli itu masih bergulung ria dalam selimut tebal sambil saling memeluk. Rezan bangun lebih dulu, mengadaptasikan pandangan lantas ia memandang turun pada sang istri yang masih terlelap. Pria itu sedikit menarik ujung bibirnya ketika mengingat apa yang telah mereka lakukan semalaman. Wajar jika Ratu kelelahan, perempuan itu menjadi tumbal sang suami yang telah berpuasa cukup lama melawan berahi.

Ini gila, betapa Rezan tenggelam dalam pesona keindahan yang bahkan selama ini sering Ratu suguhkan padanya. Pria itu terlalu bodoh karena berusaha menutup mata, kini ia tak akan lagi menyia-nyiakan kesempatan. Terserah orang mau menamai perasaan Rezan dengan diksi yang mana, satu hal yang pasti Rezan mulai melampaui kata nyaman ketika bersama Ratu.

Bibir Rezan lancar mengecup bibir sang istri yang masih terlelap, ia kemudian bangkit perlahan dari tempat tidur. Malam indah sudah berlalu, saatnya kembali menatap kehidupan nyata. Rezan akan bersiap untuk berangk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status