Share

Wanita Penggoda

Kalimat terakhir yang Tama bisikkan tepat di samping telinganya membuat jantung Syera berdebar keras. Belum lagi dengan pelukan erat lelaki itu di perutnya. Syera mengerjapkan matanya berulang kali, meyakinkan diri jika yang terjadi saat ini bukanlah mimpi.

Syera tidak berani menoleh ke belakang sama sekali. Untuk menggerakkan tubuhnya pun, dirinya tidak berani. Apalagi ia juga merasakan embusan napas panas Tama menerpa tengkuknya. Bisa diperkirakan seberapa dekatnya jarak di antara mereka saat ini.

Syera berdeham pelan, berusaha kembali mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya. “An-anda harus makan dan minum obat, Tuan. Aku juga harus mengecek Elvina, siapa tahu dia terbangun dan aku tidak ada di sana.”

Bukannya menurut, Tama malah semakin mengeratkan rangkulannya pada perut ramping Syera. “Diamlah, aku tidak lapar. Aku hanya ingin tidur, temani aku sebentar saja di sini.”

Syera yang biasanya selalu memberontak tak bisa berkutik lagi karena permintaan tersebut. Entah kenapa rasa ibany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status