Share

Masuk Angin

Setelah sampai ke tempat di mana tadi mereka menunggu datangnya aurora, Ayesha keluar dari mobil dan berlari menghampiri Isyana.

“Di mana auroranya?” tanya Ayesha sambil mengatur napas.

“Itu, sudah semakin tipis.” Tunjuk Ishana pada langit dengan cahaya hijau yang tinggal setipis tisu.

“Oh, itu?” Ayesha bahkan hanya melihat cahaya tipis itu seklias, selebihnya hanya langit gelap.

“Oh maaf, auroranya sepertinya hanya menampakan diri sekilas. Tapi kalau kau mau, aku sudah merekamnya. Nanti aku kirimkan padamu.” Ishana menunjukan cahaya hijau yang tertangkap di kamera Ishana.

Ayesha melihat rekaman itu dengan menyembunyikan kekecewaannya. Dia sudah menghentikan paksa keasyikan suaminya, lalu dengan terburu meminta di antar ke tempat ini, sesampai di sini, auroranya sudah menghilang.

Kalau hanya melihat dari rekaman, apa bedanya dia melihat dari internet?

Jangan katakan tentang arti sabar jika belum melihat perjuangan Ayesha menanti sang aurora.

“Mungkin besok aku sudah pindah kota, s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status