Share

Bab 48 Menunggu Ketok Palu

Bab 48 Menunggu Ketok Palu

"Memang siapa Dewa? Kenapa kamu begitu peduli dengan lelaki yang tak pernah memedulikanmu?"

Pak Burhan tersulut emosinya setiap ingat perlakuan Sadewa kepada Gemi. Bisa-bisanya Sadewa tidak pernah mengakui Gemi sebagai istri sahnya, tetapi malah memperkenalkan sebagai pembantu. Sebagai ayah kandungnya Pak Burhan merasa sakit hati putrinya disia-siakan.

"Mas Dewa itu ... sebenarnya suamiku, Yah," jawab Gemi gugup.

Ia masih merasa canggung dan segan setiap berhadapan dengan ayah angkatnya itu. Rasanya masih seperti mimpi memiliki seorang ayah yang siap melindunginya.

"Tetapi Dewa tidak pernah menganggapmu sebagai istrinya. Dia hanya mengganggapmu sebagai ART-nya," tukas lelaki paruh baya itu.

"Aku mohon, Ayah mau mencabut laporan," mohon Gemi sekali lagi.

"Gemi, jadi orang jangan terlalu polos dan lembek gitu. Seharusnya kamu membalas perlakuan buruk Dewa. Harusnya biarkan saja lelaki brengsek itu membusuk di penjara." Pak Burhan tidak suka Gemi masih saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status