Share

Bab 16

Tunggu?!

Malati menyadari seseorang tengah menguntitnya. Dengan keahliannya berlari, Malati mengubah arah tujuan kepergiannya.

Menyeret tubuh mungilnya, Malati memilih berbelok dan bersembunyi di balik salah satu rumah yang belum layak ditinggali. Rumah baru itu sudah berdiri kokoh tetapi belum dicat dan dipagari.

Ia menundukan tubuhnya di balik gundukan pasir, sisa bangunan. Batinnya berisik, merapal doa. Semoga Aldino tak menyusulnya hingga menemukannya di sana.

Meskipun sejujurnya ia agak gamang.

Hidung Aldino yang mancung seolah bisa mencium aib para murid. Ia bisa mengendus sesuatu yang tak beres-terjadi pada anak didiknya tanpa harus berusaha sangat keras apalagi mencak-mencak!

“Ya Allah, semoga Pak Aldino tidak bisa menemukanku. Amin,” ucap Malati menyandarkan punggungnya pada balok kayu yang tersusun rapi di balik gundukan pasir.

Sisi lain, Aldino terus melebarkan matanya, mencari istri kecilnya yang menghilang begitu cepat.

“Hem, Malati, awas kau! Aku akan mencari tahu siapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status