Share

BAB 28. Bukan Omong Kosong

"Ibu tidak perlu terburu-buru memutuskan," cetus Wirya saat mereka sedang dalam perjalanan menuju lokasi proyek.

Suri menoleh dengan ekspresi bertanya di wajah.

"Maksud saya soal ajakan Pak Adnan untuk pindah ke Jakarta," jelas Wirya.

Suri sempat tertegun dan kemudian terkekeh. "Jadi itu maksud Bapak kemarin, ya? Waktu Bapak bilang ke saya kalau Adnan akan menjemput saya dan Andaru." Rasa penasarannya sudah terjawab sekarang. "Bapak sudah tahu rencana itu jauh-jauh hari rupanya."

Setengah ucapan Wirya kemarin salah. Adnan datang bukan karena urusannya sudah terselesaikan. Justru karena tidak akan pernah selesai, maka pria itu datang disela-sela waktu kosongnya. Menawarkan rencana baru kepada dirinya agar mau pulang bersama-sama pria itu ke Jakarta.

Adnan tidak punya banyak waktu untuk dibuang-buang. Pria itu langsung kembali ke Jakarta semalam, tak lama setelah ia meyakinkan Suri bahwa Andaru tidak akan menangis atau mencari-carinya dengan marah esok hari.

Entah bagaimana pastin
naftalenee

Masalah apa lagi ini astagaaaa😡 Sesuai judul babnya, kayaknya Pram udah mulai bergerak nih😀😀😀 Kira-kira bakal dapet kejutan apa lagi ya di bab selanjutnya, ya?😌

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status