Share

Bab 120. Sean Sadar

'Papa sekarat? Tabrakan?' batin Axel. Dadanya bagai ditusuk-tusuk paku tajam. Dia menggeleng, mengibas bayangan pait. 'Tidak!'

"Axel? Om memberi tahumu karena peduli. Tanya saja sama Om David, dia pasti tahu. Sampaikan salam Om Erlan pada mamamu. Om tunggu jamuannya." Kebencian itu tumbuh karena amarah tak terima akan penolakan. Merasa tak dihargai sedikit pun.

Anak pintar itu menarik nafas dalam. Dia segera menguasai diri. Tanpa kata Axel menepis cekalan Erlan dan melangkah pergi. Tak lupa, dia mengambil penjepit dasinya.

Erlan tersenyum miring saat melihat punggung Axel yang melangkah kaku. 'Aku sudah menawarkan bicara baik-baik, kalian sendiri yang ingin pakai cara begini,' batinnya.

"Tuan Axel, apa yang terjadi?" cegat bodyguard.

Axel menggeleng. "A-aku mm-mau ke mama."

Dua pria curiga. Mereka mengantar Axel ke ruangan Emily.

Masuk. Axel menatap kosong sambil mengayun kaki. Bahkan rungunya seolah mati tak mendengar tawa Dayana.

"Axel, dari mana saja kamu?" Emily menarik tangan Axe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status