Share

Bab 93. Bilik Kamar Kecil

Di tangga darurat.

"Kamu tanya anak buah kita, apa Axel sudah keluar kamar?" Sean semakin tidak sabar. Dia terus memainkan jarinya.

"Informasi 5 menit yang lalu, tuan muda belum keluar kamar."

Sean mendesah berat. "Aku takut dia benar-benar kesulitan datang kemari? Atau Emily yang mulai curiga? Atau sulit lolos dari anak buah papa? Akh, dia harus bisa keluar, atau aku yang akan masuk ke sana!" Dia semakin kalut.

"Tuan muda sangat pintar, Anda tunggu sebentar lagi."

"Aku akan bicara lagi pada papa nanti. Dia sangat keras kepala! Kenapa sangat ingin aku berpisah dengan istri dan anakku?" Sean meremas kepalan tangannya.

Di kamar Emily.

"Ma, aku benar-benar bosan. Nasibku bahkan tidak jelas. Nggak sekolah, nggak ada kegiatan selama ini. Aku memang akan ikuti ke mana pun Mama pergi, tapi nggak bisa terus duduk berdiam diri. Bosen cuma main game aja." Axel menghempas diri di sofa. Tangannya melipat dengan wajah murung. Ekor matanya melirik reaksi wajah ibunya, berharap jurus itu bisa menemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status