Share

17. Warung Justin

"Mbak Hani, saya masih hidup! Kenapa sih selalu bikin rusuh? Saya masih hidup, saya hanya lagi sakit dan gak mau diganggu siapapun. Bukan berarti saya mati! Udah deh, pergi sana! Semua jadi kacau gara-gara Mbak Hani!" Syamil mengusir Hani. Tangannya menarik tubuh Hani keluar dari kamar kos hingga Hani tanpa sengaja tersandung kakinya sendiri.

Blam!

Syamil membanting pintu kamarnya dengan kuat.

"Maafin aku Syamil." Hani menahan tangisnya saat ia menyadari ia adalah orang yang paling bersalah atas kekacauan ini. Bendera kuning yang sempat dipasang di tiang listrik depan kosan, sudah dicabut oleh aparat lingkungan setempat. Hani pulang ke rumah dengan hati sedih. Ia menyesali kenapa otaknya lama sekali bisa memahami yang terjadi di sekitarnya. Apakah ini karena ia sedang hamil?

"Mbak Hani sudah minta maaf dengan Syamil?" tegur Bu Retno yang kebetulan berdiri di depan rumahnya dan memang sedang memperhatikan Hani yang baru keluar dari kosan Syamil.

"Sudah, Bu, saya mau minta maaf jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Yayu Afriyani
ya amsyong Din... masa ma mertua begitu ...
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
gil3 om didin masak mertua dikasih tau tempat nya sijustiin......
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
......... pake ditunjukin dimana Justin berdiri..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status