Share

Musibah

POV Anto

"Pulanglah, Anto! Ayah masuk rumah sakit!"

Aku menggenggam HP-ku. Perasaan gundah gulana tengah kurasakan. Ibu tak pernah menelepon jika tak terlalu penting. Pesan tadi, berisi perintah, bukan meminta persetujuan.

Aku berulangkali menelepon kembali nomor ibu, namun wanita yang melahirkanku itu tak mengangkat.

Akhirnya, aku tak lagi berselera dengan makan siangku, perut terasa kenyang mendadak. Bayangan sang Ayah yang terbaring di rumah sakit mengusikku.

Selama ini, ayahnya tak pernah mengeluhkan apa-apa. Dia sehat dan tak merokok. Bahkan ayahku tergolong masih kuat bahkan di usianya yang telah lebih dari tujuh puluh tahun.

"Ada apa, Anto? Kau tampak gelisah." Tiba-tiba saja Pak Joko datang dan duduk di depanku. Mood-ku semakin buruk, akan tetapi dia juga kawan bicara.

"Menurut Pak Joko, apakah kita karyawan baru bisa mendapatkan izin cuti?"

Pak Joko berpikir sebentar.

"Kurasa bisa, jika alasannya emergency. Ada apa? Kau mau ke mana?" Pak Joko bertanya penasaran.

"Saya harus p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status