Share

Bab 213

"Kak Hilman!" pekik Moza yang semakin menjadi-jadi.

Tangan pria itu seakan membuatnya risih karena berkeliaran dengan sesukanya.

Sedangkan untuk membebaskan diri pun telah dilakukan oleh Moza berulangkali.

Sayangnya dia terlalu kesulitan untuk bisa terbebas.

"Baik lah, buatkan kopi," perintah Hilman.

Saat itu Hilman pun mulai melepaskan Moza.

Tentunya Moza lebih setuju dengan keinginan Hilman dari pada terus mendapatkan kekesalan.

Tapi saat itu Hilman pun mulai mengingat sesuatu.

Seketika matanya pun membulat dan melihat Moza yang sudah mendekati pintu.

Ah, Hilman sempat lupa jika kopi buatan Moza rasanya aneh.

Bagaimana bisa dia meminta Moza kembali membuat kopi untuknya.

"Moza, tunggu!" Hilman pun segera mendekati Moza.

Langkah kaki Moza terhenti berubah menatap Hilman dengan penuh tanya.

"Apa lagi?" tanya Moza dengan kesal.

"Kakak mendadak nggak pengen kopi," ujar Hilman.

Tentunya Moza menatap Hilman dengan perasaan bingung.

"Kakak, gimana sih? Tadi minta dibuatkan, sekarang?" Moza
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
jd penasaran..lelaguan c moza
goodnovel comment avatar
Cinta Fitri Aje
lanjut dong
goodnovel comment avatar
CJ_YiyiD
Lanjutt thor ..jgn bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status