Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 7"Udah nggak usah cemberut gitu, nanti cantiknya hilang lagi," rayu Farhan."Transfer dulu dong, Mas. Aku mau belanja, skincare aku udah pada habis soalnya.""Iya, nanti Mas transfer ya. Soalnya ini lagi ada urusan penting," ujar Farhan.Sambungan panggilan video itu terputus saat seseorang yang ditunggu Farhan sudah datang. Wanita berumur empat puluhan itu menarik kursi dan duduk di hadapan Farhan dan langsung memesan makanan dan minuman. Farhan memang ingin meminta bantuan pada adik dari almarhum ayahnya untuk bisa membujuk Farida. Mereka memang tidak dekat tapi setidaknya jika orang yang dituakan berbicara, Farida tidak mungkin bisa mengelak."Tante Sinta bisa 'kan bantu Farhan?""Kamu juga beg* banget sih, udah tahu Farida itu sayang banget sama Alia. Kalau mau Farida maafin kamu salah satu caranya ya kamu balikan sama Alia," saran Sinta."Nggak mungkin lah kalau Farhan balikan sama Alia," seru Farhan. Farhan memang tidak mengatakan pada
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 8"Doain aku ya, Bu. Semoga kerjaan di sana lancar," ujar Alia sebelum berangkat, hari ini jadwal keberangkatan Alia."Ibu selalu doain kamu, Nak. Jaga diri baik-baik disana, jangan lupa kabarin kalau udah sampai," pesan Mira."Iya, Bu. Sekarang Ibu sama Bapak akan tenang tinggal disini, Bang Farhan nggak bakalan tahu tempat ini."Alia memang meminta kedua orangtuanya untuk pindah agar bisa tenang tanpa gangguan Farhan. Rumah mereka dikosongkan dan saat ini menempati rumah yang jaraknya jauh dari tempat mereka dulu. Alia memilih tempat yang tidak jauh dari kampus Amanda, adik perempuannya yang kini sedang menimba ilmu di semester dua. Selain untuk dirinya sendiri, Alia juga ingin keluarga dan adiknya lebih maju dan sukses, ia harus rela berkorban untuk kebahagiaan keluarganya. Alia juga sangat ingin membuktikan jika ia bisa hidup tanpa Farhan."Kak, ajak aku juga kesana dong," ujar Amanda yang baru keluar dari kamarnya."Kamu tuh fokus aja bel
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 9Belum menjadi istri saja Marissa sudah pintar menguras uang Farhan apalagi saat wanita itu menjadi istri Farhan. Ia bahkan seperti menjadikan Farhan ATM berjalan untuknya, setiap saat meminta uang dan meminta dibelikan ini dan itu. Farhan bahkan mengirimkan uang nafkah pada Alia hanya dua puluh persen dari gajinya saat itu. Selebihnya ia pakai untuk kebutuhan sendiri dan juga untuk memanjakan Marissa."Semoga aja setelah nikah dia nggak seboros ini," gumam Farhan setelah selesai berbicara dengan Marissa lewat telepon tadi.Lelaki itu bangkit untuk membersihkan tubuhnya yang terasa gerah. Rencananya yang akan langsung tidur setelah mandi diurungkannya. Farhan berniat untuk kembali menemui Alia, ia merasa kesal karena akhir-akhir ini Alia tidak merespon pesan apalagi mengangkat telepon darinya. Jam menunjukkan pukul delapan malam, Farhan merasa masih wajar ia bertamu pada jam seperti ini. Ia bukan bertemu orang lain tapi mantan istrinya sendir
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 10Dulu, saat pertama kali bertemu dengan Marissa tidak ada sama sekali dalam hati Farhan ia memiliki rasa pada wanita itu. Bahkan Marissa yang sering kali mendekati Farhan meskipun tahu jika lelaki itu sudah memiliki istri. Farhan memang tidak memiliki niat sekalipun untuk mengkhianati Alia, ia sangat mencintai wanita itu. Ia merasa beruntung karena dianugerahi istri yang baik seperti Alia. Jarak yang memisahkan membuat Farhan harus menahan gejolak dalam dirinya kala ia merindukan sang istri. Berniat mencoba untuk memendam hasrat yang ada, Farhan menerima ajakan teman-teman kerjanya untuk pergi ke salah satu tempat hiburan malam. Marissa yang notabene satu kantor dengan Farhan tentu ikut serta. Wanita itu sangat terobsesi dengan Farhan sampai nekad untuk berbuat licik, ia berani mencampur minuman Farhan dengan obat perangsang. Di bawah pengaruh obat-obatan jelas Farhan tidak berkutik, bahkan saat Marissa berada di hadapannya Farhan mengangga
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 11Cobaan bertubi-tubi didapatkan oleh Farhan. Ia keluarkan secara tidak hormat dari kantor yang dibanggakannya karena berulang kali ia melakukan kesalahan yang tidak bisa dimanfaatkan. Pekerjaan yang dibanggakannya kini telah menghempasnya dengan mudah. Farhan memilih untuk kembali ke kampung halamannya membawa serta Marissa. Ia akan menempati rumahnya yang dulu, ia akan mencoba meminta bantuan pada kakak iparnya untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak ada cara lain selain itu karena Marissa juga memaksa untuk tinggal di rumah Farhan dan Alia dulu."Rumah kamu lumayan besar juga ya, Mas. Sayang perabotannya jadul semua," ujar Marissa. Wanita itu hanya bisa mengomentari segala hal, ia bahkan membiarkan Farhan membersihkan seluruh isi rumah seorang diri. Alasan kehamilan membuat Farhan tidak bisa memaksa Marissa."Setidaknya buatkan aku makanan, aku sangat lapar," keluh Farhan. Tubuhnya kini sudah dibanjiri keringat setelah semua rumah kembali bersi
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 12Farhan merasakan hidupnya hancur sehancur hancurnya. Tidak ada lagi yang bisa diharapkannya, kondisi Marissa yang sedang hamil sudah jelas akan membutuhkan biaya yang lebih. Apalagi untuk biaya persalinan beberapa bulan lagi."Tinggal aja disini untuk sementara waktu, Han," ujar Bayu, lelaki itu tidak tega melihat Farhan yang benar-benar kesulitan. Farhan juga mengatakan ia belum sempat membayar kontrakan yang ditempatinya karena sang pemilik kontrakan sedang diluar kota. Sedangkan kunci kontrakan diberikan oleh penjaga kontrakan.Bahkan uang di rekening Farhan sudah terkuras habis, tidak ada sisa sedikitpun. Kedua orangtua Marissa meminta uang dalam jumlah yang lumayan banyak untuk melunasi hutang mereka, sebagai menantu yang baik jelas Farhan tidak mungkin menolak."Tapi, Bang. Mbak Farida pasti nggak setuju," tutur Farhan."Biar ini jadi urusan Abang."Farhan kembali ke kontrakannya untuk mengemas semua barangnya karena ia Kana langsung
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 13Setelah beberapa bulan merantau di negeri orang akhirnya Alia kembali ke tanah air. Senyum di wajah wanita itu merekah saat melihat orangtua dan adiknya sudah menunggu. Mereka sengaja menjemput Alia di bandara. Saling melepas rindu dengan tangis haru, Alia memang sebelumnya tidak pernah berjauhan dengan orangtuanya. Ini kami pertama untuk dirinya merasakan hidup berjauhan dengan keluarga."Kakak kok bisa makin cantik sih?" seru Amanda."Iya dong, Kakak kamu 'kan calon supermodel," balas Ratna sambil tertawa."Aamiin. Semoga anak ibu bisa sukses, ya." Mira mendoakan yang terbaik untuk putrinya.Selama perjalanan pulang ke rumah, Alia tidak hentinya berceloteh. Ia menceritakan semua kegiatannya disana, ia memang merasa lelah tapi antusiasmenya lebih besar. Darma yang melihat kebahagiaan putrinya itu hanya tersenyum. Ia bangga pada Alia yang bisa bangkit setelah masalah yang menimpanya. Sebuah rumah minimalis namun terlihat sangat indah dan en
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 14Sebuah tangan menepuk pundak Farhan membuat lelaki itu tersadar dari lamunannya. Marissa yang baru saja pulang belanja heran melihat suaminya berdiri di ambang pintu sambil melamun."Kamu ngapain berdiri disini, halangi jalan aja," seru Marissa lalu masuk di susul oleh Farhan. Mencium bau masakan yang enak Marissa yang akan ke kamarnya kini berbelok ke meja makan. Ia melihat Alia dan Farida tengah makan malam."Kalian bisa makan setelah kami selesai," ujar Farida. Ia tidak ingin merusak selera makan dengan satu meja bersama mereka."Mbak kira aku babu apa, masa dikasih makanan sisa!" sungut Marissa yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Farhan."Jaga bicaramu, dia kakakku!" ujar Farhan, ia bahkan mencengkram kuat pergelangan tangan wanita itu."Jangan peduliin mereka, Al. Ayo makan," tutur Farida. Alia sangat gatal ingin bertanya mengenai wanita itu, apakah mungkin wanita itu istri baru Farhan batin Alia."Sakit, Mas! Oh … aku tahu, dia