Share

26. Sah Dulu, Ah Kemudian

Armosfer di kamar tersebut seketika memanas. Buru-buru Melisa melepas genggaman pada batang kelapa yang ada di pangkal paha.

“Eits, mau ke mana kamu, ha? Tanggung jawab!” Jimmy menegakkan tubuh. Pria itu paling tidak suka jika Melisa menggodanya.

Ah, bukan menggoda. Dasarnya si Jimmy saja yang tergoda sekaligus tergila-gila pada gadisnya.

“Om, jangan! Suer, aku nggak sengaja pegang!” jawab Melisa susah payah menelan salivanya.

“Kau selalu saja cari perkara! Kalau sudah begini, siapa juga yang repot, ha?”

Melisa kini diam, tak menanggapi ucapan Jimmy yang datar dan menakutkan. Pergelangan tangannya masih dipegangi oleh pria ini, jantung oun turut berdebar dan seakan mau lepas dari tempatnya.

“Melisa!”

“Mmmm, i-iya, Om. Janji, aku nggak lagi begitu.” Melisa menghembuskan napas sekilas.

“Temani aku tidur!”

“Tidak mau!” tolaknya dengan nada tegas.

“Aku tak akan mengapa-apakanmu, percayalah.” Jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status