Share

Aku Sebenarnya Sudah Tahu

Hanna diantar dan ditemani oleh Aiden seharian ini.

"Aiden, aku ini sehat dan kuat. Tidak perlu kamu menemaniku terus," mereka mengobrol sambil bergandengan tangan di lorong lantai apartemen mereka tinggal.

"Sesekali saja, tidak jadi masalah. Perusahaan masih bisa berjalan walau tanpa kehadiranku."

"Dan..bolehkah aku menemui ayah dan ibumu besok?" tanya Aiden.

"Besok? Kenapa terburu-buru sekali? tanya Hanna.

"Aku memang sedang terburu-buru ingin menikah denganmu, Hanna," ujar Aiden sambil memegang hidung Hanna.

"Baiklah, aku akan menyampaikan kepada ayah dan ibuku terlebih dulu. Nanti aku kabari kamu, oke?"

"Oke," ujar Aiden senang.

"Yasudah, kamu pergi ke kamarmu sana! Sampai jumpa besok," Hanna ingin menekan password pintu kamar apartemen nya. Tapi, dia tidak ingin Aiden mengetahui password kamarnya lagi.

"Iya, sampai jumpa besok sayang. Cup!" Aiden mengecup dengan cepat pipi Hanna, lalu segera masuk ke kamar apartemen miliknya.

Hanna sempat terkejut, namun setelah sadar dia tersenyu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status