Setelah lama Mira dan Velisya ada di sana akhirnya Kenan bisa tertidur dengan pulas juga, tak pernah Kenan pikirkan kalau dia akan mendapatkan perhatian dari Mira yang sudah satu tahun ini tidak Kenan rasakan kehadirannya."Vey ayo keluar paman sudah tertidur" ucap Mira."Baiklah ayo" ucap Velisya yang terlihat sudah mengantuk.Mira jalan dengan terburu buru dia takut Kanaya akan bangun apa lagi dia terlalu lama di kamar Kenan."Selamat tidur" ucap Mira."Mira terima kasih sudah membantu paman Kenan aku kasihan pada paman tapi aku tidak bisa bantu banyak" ucap Velisya."Tidak apa" ucap Mira tersenyum dan langsung masuk ke dalam kamarnya.Velisya menatap pada Mira yang sudah masuk ke dalam kamarnya."Aku yakin kalau mereka sekarang masih saling mencintai tapi sayang mereka terlalu kaku" gumam Velisya.Velisya tersenyum sambil memikirkan rencana untuk menyatukan mereka kembali, namun itu jauh lebih sulit apa lagi Mira dan Kenan sangat canggung.Velisya berjalan ke arah kamarnya dia meli
PlakkMadam Rose datang ke sana dia langsung menampar Mamah Laras yang saat ini sudah bicara kalau Kanaya adalah anak haram."Jangan pernah katakan lagi kalau Kanaya anak haram" geram madam Rose.Mamah Laras hanya bisa terdiam sambil memegangi pipinya yang terasa sangat sakit karena tamparan dari madam Rose."Berani kau katakan itu lagi aku tidak akan segan segan membuat kamu di usir dari rumah ini" ucap Madam Rose.Peeling seorang ibu memang kuat mungkin Madam Rose juga begitu dia sangat marah saat tau kalau Kanaya di hina oleh orang lain.Padahal jika tidak memiliki ikatan mungkin Madam Rose tak akan semarah itu."Tidak heran kalau kamu akan membela Mira, kan kamu juga dulu punya anak haram" ucap Mamah Laras."Siapa yang kamu bilang anak haram" tanya Madam Rose."Siapa lagi Iqbal, tapi jangan lupa Rose kalau Velisya juga ada sebelum kalian menikah, jika seperti itu akan di sebut apa" tanya Mamah Laras."Berani sekali kau Laras, wanita mandul aku bersyukur kalau kamu menjadi wanita m
"Selamat siang tuan" sahut Rasyid."Siang" ucap Tuan Imran."Maaf tuan kedatangan saya kemari sedikit mendadak tapi saya punya niat bahwa saya ingin melamar Velisya untuk menjadi istri saya" ucap Rasyid yang to the poin."Hah" serentak keluarga itu terkejut.Velisya yang ada di sana langsung menatap dengan tatapan bertanya tanya pada Rasyid.Bahkan dia juga melihat betapa terkejutnya keluarga saat mendengar hal itu."Pak jangan ngada ngada" ucap Velisya menatap tajam pada Rasyid."Itu pun kalau tuan mengijinkan, saya hanya bisa meminta Velisya, soal Restu itu terserah pada tuan sekeluarga" ucap Rasyid yang menampakkan raut wajah serius tak ada raut wajah bercanda di sana."Saya terkejut mendengar hal ini, anda tau kan bagaimana Velisya dan saya harap anda tau bagaimana Velisya yang sebenarnya" sahut tuan Imran."Saya tau maka dari itu saya datang kemari" ucap Rasyid mantap untuk meminang velisya."Apa nantinya kau akah menduakan Velisya" tanya Madam Rose yang benar benar terkejut apa
Mira datang ke sana dia melihat Kenan yang mengobrol di sana berduaan.Mira menatap pada madam Rose yang tengah melihat tanda lahir Kanaya yang ada di lehernya.Padahal Mira sengaja menghalangi tanda lahir itu supaya tidak ketahuan oleh orang orang yang ada di rumah itu.Tapi sekarang madam Rose tau kalau Kanaya punya tanda lahir di lehernya."Ini kak" ucap Mira pada Aisyah."Oh ya Mira kalau kamu mau istirahat saja silahkan istirahat dulu, biar Kanaya aku yang urus" ucap Madam Rose."jangan nanti menyusahkan" ucap Mira."Tidak dari pada kamu tidak istirahat nanti kamu kelelahan dan siapa yang akan menjaga Kanaya nanti malam" tanya madam Rose."Ya baiklah aku akan rebahan di sofa sana" ucap Mira."Ya silahkan" ucap Madam Rose."Kamu tenang saja Kanaya ada Ibu juga yang akan mengurus nya" sahut ibu ayu."Terima kasih Bu" ucap Mira.Mira merebahkan tubuhnya di sofa yang ada di sana, sebenarnya dia memang ingin istirahat apalagi sejak tadi dia mengendong Kanaya yang sangat berat itu.Mir
Di dalam kamar saat ini tuan Imran tengah benar benar marah, sudah beberapa menit ibu ayu mendiami tuan Imran."Tuan" ibu ayu memberanikan diri untuk bicara terlebih dahulu.Tuan Imran menatap sekilas dia langsung menundukkan wajahnya saat ibu ayu melihatnya."Kuat lah kamu kan pemimpin" ucap Ibu ayu."Ayu aku lelah aku bosan mendengar perkelahian mereka" keluh tuan Imran."Kamu yang ingin menikah lebih dari satu kan, jadi Nikmati saja tuan, oh ya begini saja sekarang kamu minta maaf pada Rose dan jangan ulangi lagi hal ini jangan sampai membentak Rose" ucap Ibu ayu sedikit tegas."Tapi dia sangat keras kepala" ucap tuan Imran."Jika begitu sikap istri kamu maka kamu rubah dia tuan, kamu paham kan kalau wanita itu memang tercipta dari tulang rusuk yang bengkok, kalau kamu mau merubah dia maka dengan cara perlahan kalau di paksa akan patah, tapi kalau jika tidak di lurus kan maka akan selamanya bengkok" ucap Ibu ayu."Ya aku tau" ucap tuan Imran."Maka dari itu tuan lakukan apa yang ak
Mira merasa sakit saat Kenan berubah acuh padanya padahal selama ini tak pernah Kenan melakukan hal itu, dan Mira berpikir kalau Kenan melakukan hal itu saat Kenan bertemu dengan Nindi.Mira membantu Kenan untuk masuk ke dalam kamarnya, Mira membantu Kenan merebahkan tubuhnya di atas ranjang."Keluarlah takutnya ada orang yang masuk dan mengira kalau kita sedang macam macam" sahut Kenan ketus.Mira mengambil selimut yang ada di sana dia langsung menyelimuti badan Kenan yang menolak kalau Mira selimuti tubuhnya."Pergilah" ucap Kenan."Ya" ucap Mira yang langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan yang masih kesusahan di sana.Kenan seolah tidak bicara apapun padahal dia akan merasa kesusahan kalau dia ada di dalam kamar apa lagi para pelayan tak akan datang ke sana hanya untuk menanyakan bagaimana kondisinya.Pelayan di sana seolah terlihat sangat sibuk tapi nyatanya mereka tidak terlalu sibuk dengan urusan membersihkan ruangan di sana.Banyak pelayan yang diam saat jam kerja mungkin
Mira berjalan ke arah ruangan kerja tuan Imran, baru saja beberapa hari tapi Mira sudah akan menyerah karena dia mulai kesal pada sikap Kenan padanya.Saat Mira datang ternyata ada Velisya di sana."Ayah" sahut Mira."Ada apa" tanya Tuan Imran."Tadinya aku mau bicara tapi nanti saja aku akan kembali lagi nanti" sahut Mira."Gak apa Mir, masuklah bicarakan sekarang kamu mau kapan lagi bicara Daddy mau ke luar kota besok" ucap Velisya.Mira langsung masuk ke dalam sana."Ayah sebenarnya ini tentang aku dan paman" ucap Mira yang tadinya ragu untuk bicara hal itu apa lagi di hadapan Velisya tapi mau bagaimana lagi karena kalau tidak sekarang maka kapan lagi dia akan bicara."Apa" tanya tuan Imran menunggu Mira bicara."Aku mau cerai dengan paman" ucap Mira."Secepat itu ada dua belas hari lagi untuk kamu bisa mendapatkan lagi Kenan" ucap tuan Imran."Tidak seperti aku sudah menyerah" ucap Mira."Kamu yakin aku masih bisa menunggu sampai aku bisa mencari kan wanita yang cocok untuk Kenan"
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya