Share

Bulan madu kedua

"Sudah Sayang, aku mau mandi. Ini sudah sore, kamu yakin masih mau memeluk aku kayak. Gini?"

Suara merdu wanita itu, tidak membuat sang lelaki melepaskan pelukannya. Bahkan beberapa hari ini mereka berdua benar-benar selalu saja bermesraan bak pengantin baru.

Fanya menoleh ke sosok pria yang tidur di sampingnya. Pria dengan tubuh kekar dan sedikit berjambang itu mengulet lalu memeluknya lagi. Sepertinya suara dari dirinya itu justru membuat ia semakin saja mengantuk. Lelaki itu benar-benar seperti anak kecil yang tengah manja, merindukan berbagai jenis kasih sayang dari wanitanya.

"Masih, aku masih mau meluk kamu sayang." Suara barinton dan berat itu, masih mengendus-ngendus aroma tubuh dari sang wanita.

"Kita berduaan senang-senang tapi pasti mereka mencari kita." Fanya merasa tidak enak hati.

Fanya mencoba membuka ponselnya yang sudah beberapa hari tak aktif. Deretan pesan masuk pun mulai menyerbu. Di liriknya sebuah pesan dari ketiga adik iparnya. Netranya membulat saat membaca pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status