Share

Bab 41C

Esok harinya, Lintang berlari dari arah memarkir sepeda usangnya bersandar di pagar.

"Mas Bintang, Mas. Kamu dimana?"

"Ada apa, Lin?"

"Mas Bintang mana Mbok?"

Bi Irah yang sedang memasak ketela rebus diguncang-guncangkan lengannya.

"Itu di kebun sama Pak Uwo."

"Mas Bintang."

Ardi melihat Lintang berhenti berlari dengan napas ngos-ngosan. Beberapa kali menarik napas panjang.

"Kamu kenapa lari kayak dikejar setan gitu, Lin?" seru Ardi.

"Bu Anggi, Mas."

"Bu Anggi kenapa?" Jantung Ardi berdebar tak karuan, wajah Lintang menyiratkan kondisi istrinya sedang tidak baik-baik saja.

"Hari ini bu Anggi nggak masuk ngajar, Mas. Denger-denger Bu Anggi kemarin sore pingsan di rumahnya."

"Apa?"

Bagai petir menyambar, Ardi tercengang mendengarnya. Pikiran buruk pun menghantuinya.

Langit yang mulai menggelap seakan menjadi pertanda hal buruk yang akan dihadapinya.

"Ayo, Lin, kita ke rumah Bu Anggi sekarang!"

"Tapi, Mas. Ini sudah mendung gelap."

"Hujan belum turun, Lin. Tidak ada hala
D Lista

Jangan lupa tinggalkan jejak love dan komentar ya. Makasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
D Lista
hehe iya ya. makasih kak
goodnovel comment avatar
D Lista
siap kak. makasih dah baca
goodnovel comment avatar
D Lista
iya bener banget. makasih dah baca kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status