Share

Part 50 - Semuanya Begitu Indah

Frani tidak bisa tidur. Memikirkan pesan itu membuat tubuhnya memanas dan pikirannya dipenuhi kecemasan. Dia tidak mempertanyakan pada Rendi karena alasan kesopanan. Pesan itu tertuju pada Rendi dan dia tidak ingin Rendi merasa terancam privasinya. Memang benar bahwa dalam pernikahan tidak ada yang namanya privasi, yang diketahui suaminya pasti dia juga pasti tahu. Tapi sekali lagi Frani menekankan bahwa dia menghormati suaminya.

Rendi sepertinya sadar keengganan Frani untuk tidur. Tubuh istrinya kelimpungan kesana-kemari, mencari posisi nyaman yang tidak kunjung dia dapatkan. Dengan sentuhan pelan pada wajah istrinya, Rendi berkata, "Kamu baca pesanku?"

Seketika kelopak mata istrinya terbuka lebar. "Kamu tahu, Mas?"

Rendi mengangguk sambil tersenyum. Tidak ada guratan kemarahan ataupun kekecewaan pada raut wajahnya. "Insting seorang suami."

"Maaf, Mas," ucap Frani malu. Dia menunduk sedih. Satu menit kemudian, kecupan singkat justru dia dapatkan. Kepalanya kembali mendongak. "Maafkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status