Share

Bab 198. Belanja keperluan Bayi

[Siapa yang beliin?!]

[Ada 'lah orang baik.]

[Siapa?]

Tak berapa lama ponselku berdering, Mas Raffi menelpon.

"Hallo assalamualaikum, Mas."

"Hem, wa'alaikumusalam. Siapa yang beliin?" tanyanya serius.

"Ehm, siapa ya?"

"Siapa?!"

"Nggak. Nggak ada yang beliin, aku beli sendiri."

"Dimana?"

"Di orang yang jual Tutut 'lah!"

"Kamu pergi sendiri? Nggak percaya aku."

"Eh, nggak percaya ya sudah. Aku mau makan lagi Tututnya, ini enak banget. Udah lama banget aku nggak makan ini. Udah ya. Daaah, Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumusalam."

Panggilan berakhir.

Aku kembali menyantap semangkuk Tutut pedas.

Aku rela merogoh kocek lebih dalam, untuk membayar ongkir karena yang jual lokasinya jauh, bahkan di luar Jakarta, lokasinya di Bekasi. Tak mengapa harga ongkos kirim lebih mahal dari harga Tututnya.

Tak apa, demi keinginan. Dan demi si utun tentunya.

Selesai makan aku berisitirahat. Hari ini aku nggak ngantor lagi, Insya Allah besok kalau kondisinya lebih baik, aku akan kembali aktif di kantor, beber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status