Share

Bab 65. Dewa Penolong

"Buka kain di mulutnya itu." Aku mengerejap mendengar suara laki-laki berbicara pada dua laki-laki yang membekapku.

Suaranya datar. Laki-laki itu mengenakan kemeja hitam, rambut tertata rapi klimis. Hidungnya mancung, kulitnya putih, dengan garis wajah tegas, tatapannya dingin memindai diri ini.

Menatap laki-laki itu, aku bisa menyimpulkan sepertinya dia bukan orang sembarangan, tapi apa maksudnya dia menculikku di sini?

Laki-laki berambut gondrong itu membuka dengan kasar kain berwarna merah yang sedari tadi mengunci mulutku.

Jilbab yang membalut kepalaku sudah tak ada di tempatnya entah kemana, kini rambutku tergerai berantakan. Sungguh kini aku merasa seperti dikuliti hidup-hidup.

Aku bernapas lega ketika kain merah itu telah terlepas dari mulutku. Rasa pegal diarea pipi dan mulutku sedikit terobati.

"Halo Putri, Kau sudah besar rupanya? Apa Kau mengenaliku?"

Aku tercengang orang itu menyebutku Putri, nama kecilku.

Laki-laki itu mendekat, semakin dekat hanya beberapa senti jarak an
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
ternyata manusia lapar nggak tahu MALU hanya masalah harta
goodnovel comment avatar
Wintofi'ah
duuuh endingnya kurang gregeeett, pinginnya annisa mencapai sukses & bahagianya dulu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status