Share

Ciuman Paksa

“Apa maksudmu, Mas!” sentak Laila. Hatinya semakin panas, ketika Pramoedya melontarkan kata-kata yang sangat melukai harga diri. Itu merupakan penghinaan besar baginya dan mendiang sang ayah. “Teganya kamu menuduh ayahku sebagai penipu!” sentak Laila lagi. Terlebh, Pramoedya tak menanggapi bantahannya. Pria rupawan itu hanya menatap tajam, dengan wajah memerah menahan amarah yang teramat besar.

“Apa salahku?” Nada bicara Laila makin meninggi. Wanita itu tak kuasa mengendalikan diri. Dia seakan tak peduli, bahwa di sana ada beberapa petugas WO yang tengah menyelesaikan menghias tempat itu dengan bunga. Mereka sempat menoleh kepada Laila dan Pramoedya, meski akhirnya meneruskan pekerjaan masing-masing.

Sadar bahwa pertengkaranya dengan Laila menjadi pusat perhatian, Pramoedya segera mendekat. “Itu kenyataannya. Kakekku salah dalam memberikan kepercayaan pada ayahmu! Beliau mengajari Pak Reswara berbisnis mulai dari nol. Namun, sayangnya ayahmu justru mengkhianati kakekku!” balas Pramoe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status