Share

Ketika Cinta Harus Memilih

*AJENG POV*

Deburan ombak dipantai pada malam ini hanya memperdengarkan iringan suaranya yang saling bersahutan. Dan pijakan kaki kami pada pasir hanya merasakan buliran-buliran sisa dari ombak yang telah terpecah.

Aku merasakan resapan pasir pada kakiku yang tersapu buih-buih ombak yang terus menyapu pesisir pantai, dengan deburan ombak yang kian melemah pada saat sampai di pesisir.

Aku memegang tangan Teguh dengan kedua tanganku. Sesekali aku sandarkan kepalaku pada pundaknya yang kokoh. Sesekali ia mengusap kepalaku dengan kelembutan. Kami tidak merasakan rasa lelah, ketika harus menyusuri pantai ini, walaupun sejauh mata memandang hanyalah hamparan pantai yang indah.

“Kita akan makan malam di sana,” Teguh menggandeng tanganku mendekati sebuah restaurant di pinggir pantai dengan mengucapkan hal itu.

Aku hanya tetap memegang tangannya, sambil mendekati restaurant yang akan kami tuju. Ketika berjalan aku merasa kakiku semakin dalam masuk dian

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status