Tak lama kemudian, Dirga dan Prana berjalan ke arah gerbang kediaman wali kota.Setelah masuk, mereka menyadari masih ada banyak orang di sini, tapi orang-orang ini sepertinya sudah selesai menguji kekuatan mereka.Kelihatannya mereka semua tidak berhasil melewati tes ini karena raut wajah mereka terlihat suram dan pucat."Nggak puas banget, sekarang alamku sudah mencapai puncak Yang Bebas Tingkat Enam! Meski daya tempurku belum sampai maksimal, aku bisa dibilang kuat di antara orang-orang yang setingkat.""Tapi kenapa malah nggak lewat?""Apa jangan-jangan arena uji di kediaman wali kota ini bermasalah? Ini sudah keenam kalinya aku ke sini.""Jangan-jangan seumur hidupku ini aku nggak bakal dapat satu pun izin transportasi?"Orang yang berbicara adalah seorang pria berumur enam puluhan tahun. Dia terlihat bingung, jelas tidak bisa menerima hasil ini.Mental orang-orang yang lain juga terlihat buruk. Setelah Dirga dan Prana bertanya ke mereka satu per satu, mereka baru tahu ternyata ha
Tempat ini adalah bagian dalam kediaman wali kota.Saat ini, orang yang berdiri di depan Dirga adalah seorang pria paruh baya. Dia adalah pemilik dari tangan besar tadi, juga adalah Wali Kota Gempar, disebut-sebut sebagai Kaisar Gempar.Selain dia, di belakangnya berdiri delapan belas pria tua yang memiliki energi yang sangat kuat.Tepat pada saat ini, Prana dan yang lainnya juga diteleportasi ke belakang Dirga."Sudah bertahun-tahun aku melakukannya, nggak pernah aku gagal, juga nggak pernah ketahuan. Bocah, kamu kenapa bisa tahu?"Kaisar Gempar sama sekali tidak panik. Meski dia sangat terkejut Dirga menyadari kecurangannya, dia bisa melihat kultivasi Dirga.Baginya, Dirga dan orang-orang di belakangnya hanyalah semut lemah.Dengan kemampuannya, kalaupun di Kota Bintang, dia juga termasuk pasukan nomor satu. Namun, dia tidak termasuk tidak terkalahkan di sana.Selain itu, dia tahu di dunia ini di atas langit ada langit. Daya tempur para monster tua di Kota Bintang itu sangat kuat, bi
Kaisar Gempar tertawa seperti orang gila dengan ekspresi jahat."Aaaa!""Kaisar Gempar, kubunuh kamu!"Semua orang mulai membakar roh mereka. Lagi pula mereka sudah pasti mati, jadi mereka terpaksa berusaha sebisa mungkin.Kalau berhasil, mereka hidup. Kalau gagal, mereka tinggal mati."Hehe, orang-orang lemah. Kalian pikir dengan membakar roh kalian, kalian bisa merusak sangkar ini?""Naif sekali kalian."Kaisar Gempar dan delapan belas orang di belakangnya sama sekali tidak khawatir, mereka sangat tenang.Tepat pada saat ini, Prana yang ada di samping Dirga duduk bersila lalu menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya. Di saat yang sama, mulutnya melafalkan bahasa religius.Tak lama kemudian, sebuah jam emas menyelimutinya, lalu di sekitar tubuhnya muncul segel-segel berwarna emas!Namun, dia tetap tidak bisa menghancurkan tulisan "penjara" di atas kepalanya. Di antara mereka semua, Dirga yang paling tenang.Saat ini, Dirga mendongak mengamati tulisan yang melayang di atas kepalan
Kaisar Gempar sudah hampir gila. Setelah hidup selama ini, dia sudah sering bertemu dengan orang-orang berbakat.Namun, di antara orang-orang berbakat yang pernah dia temui, tidak pernah ada yang sesusah Dirga.Bagaimana bisa dia semakin bertarung semakin kuat?Benar-benar tidak masuk akal.Di saat seperti ini, Kaisar Gempar tidak berani menahan-nahan kekuatannya lagi, dia harus menggunakan seluruh kemampuannya untuk membunuh Dirga. Dirga tidak boleh dibiarkan hidup.Kalau tidak, dalam beberapa saat, dia tidak akan bisa melawan Dirga lagi.Duar duar duar!Energi yang sangat kuat dan besar keluar dari tubuh Kaisar Gempar, lalu sebuah petir turun dari langit.Seluruh udara terdistorsi, semua petir seketika menelan Dirga.Selain itu, Kaisar Gempar juga sudah muncul di depan Dirga.Seluruh tubuhnya bergetar, mengeluarkan energi yang menakutkan terus menerus.Setelah itu, di tangannya muncul sebuah penggaris yang aneh lalu ditunjuk ke arah Dirga. Tiba-tiba, energi roh memasuki penggaris itu
Begitu berhenti, Kaisar Gempar langsung menyemprotkan darah segar, rambutnya juga berantakan. Intinya, dia terlihat sangat menyedihkan.Sementara di saat ini, tubuh fisiknya juga mulai retak dan seketika darah menyembur ke mana-mana.Melihat tubuhnya yang akan segera hancur, Kaisar Gempar terlihat sangat terkejut.Dia tidak menyangka satu tinju dari Dirga akan merusak tubuh fisiknya. Dia tidak menyangka kekuatan tinju Dirga ternyata semenakutkan ini.Kekuatan dari tinju ini sudah jauh di luar yang bisa dia cerna. Selama seratusan tahun ini, dia menipu banyak sumber daya dari berbagai pendekar, baik kultivasi maupun tubuh fisiknya sudah meningkat sampai ke sebuah tingkatan yang baru.Dia merasa kalaupun di Kota Bintang, juga tidak banyak yang bisa merusak tubuh fisiknya.Namun, di mimpinya pun dia tidak akan menyangka kalau satu tinju dari Dirga sudah bisa merusak tubuh fisiknya."Bagaimana mungkin? Kekuatan satu tinjumu ini kenapa bisa sebesar ini?""Pasti karena petir-petir tadi. Kamu
Setelah itu, Dirga membawa Prana keluar duluan."Sampai jumpa lagi."Orang-orang yang selamat ini sudah benar-benar menghormati Dirga walaupun mereka tidak mengenalnya.Namun, tadi mereka sempat bertarung bersama. Mereka semua tahu jelas kalau tidak ada Dirga, mereka takutnya sudah mati semua.Kaisar Gempar sudah pasti bukan orang yang bisa mereka lawan. Sekarang, kemampuan Dirga sudah jauh di atas mereka.Yang kuat adalah raja.Mereka tentu saja menghormati Dirga!Tak lama kemudian, mereka semua juga perlahan-lahan pergi."Saudara-saudara, sekarang kita semua masing-masing punya satu izin transportasi. Lagian kita semua juga pasti mau ke Kota Bintang.""Kalaupun bakal mati di sana, aku tetap mau ke sana. Saudara-saudara, kita ketemu lagi di Kota Bintang!""Baik, kalau begitu kita sama-sama coba pergi ke Kota Bintang. Aku penasaran di sana ada monster dan pendekar seperti apa.""Kalau begitu, kita pulang dulu ke rumah masing-masing dan pulihkan tubuh kita dulu. Setelah kekuatan kita ke
Zira berkata dengan ringan. Dia tahu dari Ghus dan yang lain kalau Dirga sudah tiba di Kota Gempar, tapi dia tidak yakin apakah sekarang Dirga masih ada di sini.Sekarang yang mau dia lakukan adalah menemukan Dirga lalu bertarung bersamanya, tidak mau berpisah lagi.Saat ini, di depan Zira berdiri dua penjaga yang begitu melihat Zira, mata mereka langsung membelalak."Sejak kapan Kota Gempar ada wanita secantik ini?""Cantik, kamu bukan orang lokal, 'kan? Kamu datang dari mana? Untuk apa datang ke Kota Gempar?""Kami berdua sangat familier dengan Kota Gempar, mau cari orang atau ada urusan boleh minta bantuan kami."Kedua penjaga ini menyambut Zira dengan sangat ramah, tapi ekspresi di wajah mereka sangat mesum dan jahat.Mata mereka terus melihat Zira dari atas sampai bawah. Mereka berdua adalah orang yang sudah berpengalaman, sudah pernah lihat berbagai macam wanita cantik di Kota Gempar, juga sudah menikmati mereka.Namun, mereka tidak pernah melihat wanita cantik luar biasa yang sa
Tak lama kemudian, Dirga dan Prana meninggalkan penginapan mereka untuk berangkat ke Kota Bintang. Hanya saja, sebelum keluar kota, Dirga sudah mendapat kabar tentang Zira.Dirga pun terpaksa kembali ke Kota Gempar, tapi setelah mencari tahu, dia baru dapat kabar kalau Zira sudah menuju ke Kota Bintang.Dirga tidak berani menghabiskan waktu lagi, dia langsung membawa Prana bergegas ke Kota Bintang. Namun, karena Kaisar Gempar sudah mati, semua jalur menuju Kota Bintang sudah berantakan.Formasi teleportasi sudah dirusak, imigrasi ilegal dan Gunung Ratan sudah kehilangan kendali. Banyak pendekar sudah berkumpul untuk memonopoli jalur yang paling bagus.Di saat yang sama, pendekar dari Kota Bintang yang berjaga di jalur-jalur ini sudah semakin kuat. Setelah berpikir sejenak, Dirga dan Prana memutuskan untuk pergi ke Gunung Ratan dan masuk dari sana.Karena dari informasi yang mereka ketahui saat ini, hanya ada satu jalur dari Gunung Ratan!Karena formasi teleportasi sudah rusak apalagi j