Share

Curhatan Seorang Jamal

Lukman terpaku dan segera melipat bibirnya saat melihat Jamal yang muncul di pintu depan rumah Juwita. Dia bisa bernapas sedikit lega karena suami Juwita itu tidak melihatnya sedang memegang perut sang istri. Sebenarnya, Juwita sedari tadi sudah memintanya terus untuk memegang perut wanita itu. Akan tetapi, Lukman merasa segan saja dengan Jamal meskipun pria itu tadi tidak ada di rumahnya.

"Loh, Jae? Kamu kenapa pulang, Sayang?"

Jamal menatap Lukman dengan tatapan yang amat tajam. Gara-gara pria itu, dia harus meninggalkan pekerjaannya. "Aku, kan, udah bilang buat tunggu aku dulu, Bae." Dia sengaja membuat ucapannya semesra mungkin. Dia berhenti tepat di depan Juwita. Kedua tangannya menangkup pipi wanita tersebut dan memberikan kecupan yang cukup lama di kening.

Mata Ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status