Share

Bab 44

Jangan Ajari Aku Kata Sabar! (44)

"Apakah ada benda yang hilang?"

"Sebuah ATM."

"ATM milik siapa? Milik Ibu, atau milik korban?

Bu Ristie terdiam sejenak, lalu dia menangis tersedu-sedu. Kematian putra bungsu kesayangannya, ternyata membuatnya demikian rapuh. Sementara lelaki yang terlihat memeluknya kemarin, tak terlihat lagi. Kabarnya, lelaki muda itu adalah selingkuhannya, bukan putranya yang satu lagi. Mungkin, seperti itulah Ivan dulu, menjadi lelaki simpanan Bu Ristie demi uang.

"ATM itu milik seseorang yang pernah memeras saya. Anak-anak saya merampasnya, bermaksud mengambil uangnya lagi. Tapi uangnya sudah tak ada."

"Dan siapa orang itu, bisa anda jelaskan?"

Bu Ristie diam, menggigit bibirnya yang gemetar. Wajah yang biasanya selalu ditutupi make up tebal hingga tampak sempurna, kini kusut masai. Sisa-sisa air mata menggenang. Kelopak matanya bengkak dan hitam. Dia kini tampak benar-benar seperti perempuan menjelang senja.

"Semua ini salah saya. Orang itu, mungkin mendendam pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Ayara kmu hrs ati2 dgn Diska yg penuh dendam dn juga licik ..kmu hrs jebak Diska klo dia mau membunuh orang lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status