Share

Bab 26

POV Hadi

Satu hari berlalu, Caca sudah mendingan. Namun dia tak mau bicara denganku.

"Sayang, kamu makan dulu ya Nak?" desisku menyodorkan sendok makan ke mulutnya sedikit ia menggerakkan lehernya. 

"Gak mau...!" singkatnya, aku sedikit berdesih. 

"Sayang kamu harus makan biar cepat sembuh nak?" ujarku.

"Caca gak mau sembuh! Caca mati aja," tukasnya, aku menelan liur, serek kerongkongan dan meletakkan piring itu lagi. 

"Kamu gak mau sembuh? Baik lah! Berarti kamu tidak sayang pipi!" ucapku sedikit tegas. Anak itu tak bergeming hingga percakapan itu diselip oleh suara seorang dari pintu masuk. 

"Caca...!" panggilnya, sontak saja wajahku berubah melihat Raina berdiri. 

"Kamu...! Buat apa kamu datang lagi kesini!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status