Share

Bab 38

POV  RESTI. 

Pagi ini di dalam ruangan salah satu kamar club ini, aku menyandar lemah sembari nanar membayangkan kemarahan mas Aldi kemaren. Mataku terasa basah saat aku mengingat tamparannya melayang ke pipiku yang begitu keras. Membuat aku tersadar. Bahwa memang aku sangat rendah.

Aku tak ada harga lagi dimata siapapun. 

"Hiks...," tangisku pecah kembali membayangkan betapa hinanya diri ini. Dari pintu kamar terdengar knop pintu terbuka sontak aku menoleh. Teman yang membawa aku ke limbah hina. Celine. Begitu nama malamnya. Nama aslinya ia lah habibah. Aku tidak habis fikir kenapa dia sangat senang dan nyaman melakoni karir esek-esek ini. Sedikit aku menyunggingkan senyum melihatnya mendekat.

"Bagaima kabarmu hari ini?" tanyanya, aku sedikit membuang muka dengan tertunduk. 

"Begitulah...,"lirihku.&n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status