Share

Bab 50

POV RESTI

Gemetar rasanya membayangkan jika benar mas Tama meloncat dan aku terlambat, mendengar laporan Arya, yang beberapa hari ini mas Tama murung dan sering marah-marah. Aku tau dia sangat kacau akan keadaan ini. Akhirnya aku ingin memutuskan sendiri melihat keadaanya untung aku datang tepat waktu. Tak habis pikir saja rasanya kenapa bisa ia berfikir sesingkat itu hanya demi seorang Luna. 

"Mas... Kenapa bisa kamu sebodoh ini!" bentakku. Mas Tama nanar melihat raut wajahku. Sedikit aku elus pipinya yang membuat dia sadar bahwa aku ini adiknya. Reflek mas Tama memelukku dan menangis histeris. 

"Resti, kamu kemana aja? Mas sangat mencemaskanmu." tangisnya merangkulku erat. Aku membenamkan wajahku di dadanya.

"Resti ada urusan mas." singkatku kembali ia melihat dengan sedikit mendorong bahuku. 

"Kamu sangat terlihat berbed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status