Share

29

Seperti kesepakatanku dengan Isma. Aku menerima tawaran Jelita. Rumah yang kubangun dengan susah payah sampai mengorbankan waktu dan istri kujual padanya sesuai nominal yang kusebut.

Uang hasil menjual rumah sebagian kupakai untuk membeli ruko dua lantai agar bisa kugunakan untuk tempat tinggal dan membuka usaha.

"Bagaimana, Dek? Apa kamu suka?" Kubuka pintu depan dan kami masuk ke dalamnya. Sebelumnya mulai dari kasur dan lainnya sudah kutata sedemikian rupa. Jadi, ketika anak dan istriku datang, semua sudah rapi.

"Aku suka, Mas. Mudah-mudahan tempat ini berkah buat kita." Binar mata Isma terlihat sangat jelas.

Perlahan aku membeli gerobak bakso dan berbagai perlemgkapan lainnya. Kebetulan, kalau sudah ada tempat, bos bakso langgananku mau mengajariku.

Untuk bahan, aku mencatatnya di ponsel dan belanja pagi hari ditemani si bos bakso.

"Membuat bakso sangat mudah, Bas. Kita bermain dirasa. Dagingnya premium dan kuahnya yang kental serta aromanya bisa membuat orang lapar. Satu lagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status