Share

Bab 49

Kakek Sanjaya menatap tajam sepasang mata Pamela.

Lelaki tua kaya raya itu seperti sedang mencoba menjenguk isi hati Pamela.

Dia tampak berusaha keras untuk menemukan sesuatu yang mungkin dapat menjelaskan alasan di balik sikap sinis dan dingin menantu pertamanya itu.

Namun, dia tak menemukan apapun kecuali kemarahan dan kebencian yang mendalam.

“Ada apa? Kenapa aku seperti merasa ada sesuatu yang tidak beres antara kamu dengan Martin?” tanya Kakek Sanjaya, akhirnya tak dapat menahan rasa penasaran yang tiba-tiba bergejolak dalam hatinya.

Pamela mendengus pelan lalu menjawab sinis, “Seharusnya Ayah bertanya pada Martin, bukan pada saya. Saya hanya seorang istri tua yang tak berhak memutuskan apapun atas pernikahan putrinya sendiri. Saya bahkan tak bisa berbuat apa-apa ketika ditindas oleh seorang pelayan.”

Kakek Sanjaya tersenyum tipis mendengar ucapan Pamela.

Dia mulai merasakan aroma permusuhan dalam sikap dan kata-kata menantu pertamanya itu.

Sikap Kakek Sanjaya pun berubah dingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status