Share

43. Tanaman Hijau Jiwa

"Penatua Tangshan. Sampah itu masih hidup, kan?"

Suara tenang Bo Hai membuat telinga orang-orang di ruangan itu terguncang.

"Ya Tuhan! Dia ... dia berani bicara seperti itu tentang Tetua Pertama—salah satu dari sepuluh orang terkuat di Kekaisaran Jin Dao. Siapa sebenarnya Pak Tua ini?" gumam Fei Ya sambil menatap Bo Hai yang duduk di kursi.

Setelah hening beberapa saat, Leo tanpa sadar menelan ludahnya. Ia terkejut sekaligus bingung. "Kamu—"

"Kamu tidak punya hak memanggilku seperti itu." Bo Hai meniup pelan cangkir teh yang telah membeku.

Perkataan kasar ini membuat wajah Leo memerah. Sejak dia menjadi penatua, belum pernah ada yang berbicara seperti itu kepadanya.

"10 menit, ramuan obat harus ada di depanku. Kalau tidak, kamu akan mati." Suara Bo Hai masih datar dan acuh tak acuh seperti sebelumnya.

"Kamu ... terlalu arogan! Apakah kamu tahu siapa kakek saya?" ucap Lei dengan dingin.

Cangkir teh yang bergoyang di tangan Bo Hai perlahan berhenti. Ia menatap tajam ke arah Lei di sampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status