Share

18. AIR MATA SANG DIREKTUR

Keesokan paginya, Rindu dan Albani sudah rapi dengan seragam kerja mereka.

Karena kebetulan searah, jadilah mereka berangkat bersama-sama naik metromini. Rindu ke kantor sementara Albani ke minimarket tempat dia bekerja.

Disepanjang perjalanan Albani terus saja bertanya akan kondisi Rindu, lelaki itu terlihat sangat perhatian terlebih khawatir, sebab setahu Albani, sejak dirinya berkenalan dengan Rindu, Rindu ini termasuk tipe orang yang jarang sekali sakit.

Itulah sebabnya, sekalinya Rindu sakit, Albani pasti akan sangat cemas.

"Aku turun duluan ya? Kalau ada apa-apa langsung kabarin aku ya, Ndu?" ucap Albani sebelum mereka berpisah di metromini karena memang jarak lokasi tempat kerja Albani yang lebih dekat.

"Iya Mas, kamu juga hati-hati. Semangat kerja hari pertama, fighting!" ucap Rindu dengan gayanya yang ceriwis. Albani tertawa dia sempat mengelus puncak kepala istrinya yang menggemaskan itu.

Metromini pun kembali melaju se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status