Setelah mendapatkan uang dari Septi, kini giliran Wisnu melakukan tes DNA kepada anaknya dia mendatangi rumah sakit terdekat dengan membawa anaknya yang berhasil dia rebut dari Jihan dan Marni. Didalam rumah sakit selama menunggu hasil tes DNA. Wisnu menunggu diruang tunggu menggendong anaknya yang masih bayi, dia melihat seorang dokter yang keluar dari dalam ruangan dan memanggil namannya“Pak Wisnu.”panggil dokterWisnu pun berjalan masuk kedalam ruangan, dia berjalan masuk dengan menggendong anaknya lalu menunggu dokter untuk memberikan kepadannya hasil tes DNA“Pak Wisnu, ini hasil tes DNA milikmu.”Wisnu memegang lembar hasil itu dan hatinnya sangat senang dia sangat bahagia sekali karena hasilnya anak yang ada dipelukannya ini sepenuhnya adalah anaknya“Terimakasih banyak, dokter.”ucap Wisnu sangat bahagiaDengan perasaan bahagia dan senang, Wisnu segera pulang membawa hasil tes DNA milik anaknya dia menunjukan kepada semua orang kalau dia adalah ayah kandungnya tapi saat dia pu
Di sisi lain, Septi juga sedang membutuhkan investor untuk perusahaannya. Maka hari itu, dia pun bertemu dengan salah satu pemilik perusahaan terbesar di negeri ini. Ingin melakukan presentase atas proyek yang akan dikerjakan sehingga investor tertarik untuk menanamkan modal.“Aku harus menemui investor yang mau menanam saham di perusahaanku.”ujar SeptiSepti pun datang menemui seorang investor yang akan melakukan penanaman saham dengannya di salah satu perusahaaan besar yang ada dipusat kota.“Permisi.”ucap SeptiSepti masuk kedalam ruangan pemilik si pengusaha yang ingin menanamkan saham ke perusahaanya betap terkejutnya Septi saat mengetahui orang yang akan melakukan penanaman modal itu adalah Brata“Brata?!”Septi benar-benar sangat terkejut melihatnya, Brata yang miskin kini berubah menjadi seorang yang kaya raya, ini sungguh mengejutkan Septi, bagaimana bisa?“Bagaimana bisa?”tanya Septi dengan sangat bingungBarata yang diajak bicara itupun menanggapi pertanyaan Septi dia menja
Hubungan Septi dan Brata semakin dekat, mereka berdua sama-sama sudah saling membuka hati satu sama lain. Melihat sikap baik Brata dan kelembutan hati Brata membuat Septi luluh dengannya.Septi yang sedang duduk santai menatap layar tv dia melihat kedua anaknya yang berlari memeluknya dengan erat“Mama, om Brata tidak datang lagi?"Mendengarkan pertanyaan seperti itu dari anaknya membuat Septi sangat terkejut, dia tidak tahu apa yang sudah Brata lakukan kepada anaknya hingga membuat mereka nyaman dengan Brata.“mama, kenapa om Brata tidak datang lagi?”Kedua anaknya itu kompak bertanya tentang Brata mereka berdua sama-sama sudang sangat nyaman dengan hadirnya papa baru untuk mereka tapi entah mengapa Septi masih meerasa ragu dengan keputusan yang akan dia ambil itu.“Anak-anak pergilah tidur dengan bik Ratih ya, mama mau mengurus pekerjaan mama dulu.”ujar SeptiMelihat kedua anak-anaknya yang sudah berjalan menaiki tangga dan pergi untuk tidur, kini gilian Bik Ratih yang mengajak Sept
Sepulang dari tempat wisata bermain dengan anak-anak Septi, membuat Brata cukup senang karena dia dapat mendekatkan diri dengan anak Septi dan hal yang paling menyenangkan yang lainnya adalah melihat anak-anak Septi yang merasa nyaman dengan Brata, bahkan rasannya Brata tak perlu bersusah payah untuk mendekatkan diri dengan anak-anak Septi, mereka anak yang baik.Hal itu memang cukup menyenangkan....Namun, Brata berdiri dibawah shower dia menatao ke arah cermin, hatinnya gundah karena Septi menolaknya, entah karena alasan apa Septi menolak pria baik seperti Brata. Padahal, jika dipikir sudah tak ada penghalang diantara mereka yang membuat Septi haru menolak Brata. Pasalnya, anak-anak Septi saja menyukai Brata, mereka tampak nyaman untuk dekat dengan Brata tapi mengapa, wanita cantik itu masih belum bisa membuka hatinnya untuk menyambut cinta Brata dengan baik? “Aku sangat bingung, apa yang membuat wanita cantik itu menolakku. Aku melihat anak-anaknya yang sudah menerimaku dengan bai
Setelah pergi dari supermarket, Brata mengajak Rahmi dan juga Bagas untuk sampai dikantornya mereka bersama-sama pergi. Berada didalam mobil, Rahmi yang duduk dibangku depan disamping Brata, dia melihat adanya benda dengan ukuran kecil dengan banyak tombol yang menempel di dashboard mobil membuat Rahmi yang sangat penasaran untuk mengetahui lebi lanjut benda apa yang menempel “Om, apa ini?”tanya Rahmi dengan penasaran menunjuk ke arah benda yang memiliki tombol tersebut“Itu adalah radio.”jawab Brata“Mama punya Radio juga dirumah sama seperti yang om punya ini.”ujar Rahmi“Wah, iyakah? Itu bagus.”ujar BrataSesampainya di kantor, Brata mengajak kedua anak untuk masuk kedalam kantornya, mereka melewati beberapa karyawan yang sedang bekerja. “Wah, kantor om banyak sekali karyawannya.”ujar Rahmi kagum“Iya, mereka sedang bekerja.”ujar BrataMereka pun sampai ke dalam kantor Brata, mereka melihat seorang pria dengan mengenakan kemeja kantor dia menghampiri Brata sambil membawa dokumen
Bagas dan Rahmi mereka berdua saling bersitatap mereka takut kalau Brata akan marah dengan mereka berdua, mereka menarik-narik baju Lintang dan menatap wanita itu dengan cemas “Ini kesalahanmu Rahmi, bagaimana kalau Om Brata lebih marah sama seperti ayah marah dengan kita?”kesal Bagas dengan adiknya sendiri“Tidak akan, Om Brata tidak akan marah.”ujar Rahmi dengan merasa sangat bersalah atas apa yang telah dia lakukan kepada lukisan Brata Mereka bertigapun masuk kedalam ruangan Brata, melihat Brata yang sedang sibuk membuat agenda untuk pekerjaannya, dia terlihat sedang sangat sibuk yang membuat kedua anak Septi menjadi semakin cemas “Permisi, Pak Brata.”sapa Lintang yang masuk kedalam ruangan Brata dengan gelisahBrata melepaskan agendannya dan melihat mereka bertiga dengan wajah senang, apa yang dilakukan Brata membuat mereka berdua terkejut karena biasannya papa mereka akan marah jika mereka menganggunya.“Ada apa anak-anak, apakah kalian ingin pergi bermain?”tanya Brata“Bukan
Wisnu yang baru saja melihat kedua anaknya pergi bermain dengan Brata, membuat hatinnya sangat sakit. Sebenarya, dia sangat ngin kedua anaknya kembali dekat dengannya. tapi, karena perbuatannya dimasalalu membuat kedua anaknya tidak bisa lagi dekat dengannya. hanya menatap kedua anaknya dari kejauhan, mereka berdua tampak bahagia bersama adengan Brata“Semuanya ini adalah salahku, perbuatanku di masalalu memang tidak dapat termaafkan. Semua ini, juga kesalahan nenek tua itu! marni!! Dia yang sudah menjebakku hingga membuatku melakukan hal buruk kepada anakku. Aku tidak akan memaafkannya.”ujar Wisn dengan marahKini, Wisnu hanya dapat mereka semua bersenang-senang, melihat Brata yang terlihat sangat bahagai bersama dengan kedua anaknya, membuat Wisnu menyimpan amarah yang akan berujung pada siasatnya untuk merebut kembali kedua anaknya.“Setelah aku bisa masuk kedalam kantor kerja Brata. Aku akan merebut kembali kedua anak-anakku.”itu adalah sumpah yang diambil WisnuDidalam mansion me
Dengan menggunakan mobil, Brata mengajak Septi pergi ke suatu tempat. selama di dalam mobil, Septi selalu bertanya kemana Brata akan mengajaknya pergi??"Kemana kamu akan mengajakku pergi, Brata?"tanya Septi "Aku akan mengajakmu pergi ke suatu tempat yang menjadi tempat favoritku."jawab Brata mereka berdua saling diam didalam mobil, Septi dan Brata mereka berdua saling bertukar pandang dan tersenyum malu-malu.Rahmi yang baru saja terbangun dari tidurnya, dia mencari dimna keberadaan Septi "Mama!! mama! ma!"teriak Rahmi memanggil Septi Rahmi berjalan mencari dimana keberadaan Septi, namun tak juga dia temukan namun Septi tak ada di berbagai tempat membuat Rahmi sedih karena tiba-tiba saja mamahnya menghilang. karena tak menemukan Septi, akhirnya Rahmi berjalan menemui bik Ratih yang sedang memasak di dapu, dia langsung mendapatkan pelukan eat dari Rahmi yang sedang menangis tersedu-sedu mencari dimana keberadaan Septi "Rahmi, kenapa nangis?"tanya bik Ratih bik Ratih menghapus ai