Share

Malam Panas

Atensi Jeremy teralihkan kepada Anna yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Jeremy bisa menebak pasti wanita itu baru saja dari kamar Gerald, menidurkan bocah laki-laki tersebut. Dan sekarang rupanya ia hendak tidur, terlihat dari matanya yang sayu menahan kantuk.

"Kau belum tidur juga Jer?" tanya Anna.

Jeremy menggeleng, "Masih banyak yang harus aku tanda tangani."

Anna berjalan lalu duduk di sebelahnya, menemani Jeremy yang berkutat dengan berkas-berkasnya. "Kalau lelah jangan dipaksa, selesaikan besok saja."

Jeremy menggeleng, "Nanggung biar sekalian."

"Mau aku buatkan kopi?"

"Boleh," Anna langsung bergegas membuatkan kopi di dapur.

Jeremy tersenyum, mana bisa ia tidak jatuh cinta dengan wanita seperti Anna. Yang mau mengerti tanpa diminta, rasanya mudah untuk dirinya jatuh cinta dan melupakan Maureen sepenuhnya.

Bersama Anna dia bahagia, bahkan rasanya sulit untuk tidak dekat wanita itu. Daya pikatnya selalu membuat Jeremy luluh. Ia ingin memiliki Anna seutuhny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status