Share

Ketahuan?

Vani tersenyum puas saat mengetahui apa yang terjadi pada Faryn kemarin. Andai saj ma ia berada di sana, sudah pasti ekspresi istri Hakam itu sudah ia abadikan. Sayang sekali, saat itu dia harus mencari tahu lebih jauh tentang Faryn dan Bahari.

"Apa sebegitu mengejutkannya untuk kamu sampai pingsan di tempat umum?" sindir Vani dengan nada mengejek.

Faryn diam. Tangannya menggenggam cangkir cokelat hangat di atas meja. Malam ini Hakam tidak bisa menjemputnya karena sedang berada di luar kota. Sehingga ini kesempatan yang besar untuk mereka bertemu tanpa adanya halangan.

"Langsung saja ke intinya, Vani," Faryn menyesap cokelat di cangkir.

Vani tersenyum lebar. Bagi Faryn senyumnya itu lebih terlihat seperti milik iblis. Sangat berbeda senyum yang bisa wanita itu tampilkan.

"Kamu sudah nggak sabaran, ya?"

Faryn diam. Dia tidak ingin menghabiskan tenaga dengan respon ucapan tidak penting.

Vani bersandar. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Dagunya terangkat angkuh.

"Aku tahu tujuan ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status