WANITA BUKAN TENTANG HARTA!"Mas, kau tahu tidak? Sebenarnya aku tak perlu harta banyak, tak perlu semua itu. Tidak, Mas," kata Dinda."Benarkah? Lalu? Apa yang wanita butuhkan?" tanya Hasan."Cinta tanpa syarat," jawab Dinda."Hah? Apa maksudnya?" tanya Hasan."Karena perempuan juga tak sempurna, dan mereka merindukan cinta tanpa syarat. Aku tahu bahwa sebagai wanita dan istri tidak sempurna, dan terkadang takut kau akan meninggalkan aku karena kekuranganku, Mas. Aku hanya bisa berharap untuk di cintai tanpa syarat apapun. Tidak peduli bagaimana penampilanku nanti setelah aku melahirkan. Apa pun yang aku miliki sekarang rasanya tak berarti jika suamiku tak mencintaiku setulus hati. Aku membutuhkan seseorang yang akan mencintai dengan tulus mencintaiku," jawab Dinda."Lalu sebagai istri dan wanita tentu saja aku membutuhkan keamanan dalam suatu hubungan. Terkadang aku merasa tidak aman tentang hubungan kita ini, kadang aku berpikir baagaimana jika kau akan tertarik pada orang lain, se
SUAMI TAK MODAL? UNTUNG BPJS ADA."Baju baru lagi, Din?" tanya Bu Nafis sewot."Erammm! Jan kemenyek! Sudahlah baru hamil beberaapa bulan saja baju baru, apa- apa baru. Kau pikir kau itu anak raja?" sindirnya.Nampak sekali wajah Bu Nafis melihat dan memperhatikan Dinda dari atas sampai bawah dengan tatapan menghina dan muka yang nampak tak suka. Dia mencebik dan mendumel sendiri, Dinda sampai heran mengapa mertuanya begitu. Dia menghela nafasnya panjang."Sudah lama lo, Bu. Ini hanya daster biasa kok," ucap Dinda setengah berbohong itu."Halah bohong! Kok sudah lama? Wong aku saja baru aku tahu. Perasaan aku tak pernah melihat kau memakainya," selidik Bu Nafis."Lah kan memang Dinda jarang ke luar rumah, Bu. Jadi ndak pernah di pakai, lagian ini juga baju beli lama, Bu. Baju yang Dinda beli waktu hamil pertama dan memang terkena musibah keguguran dulu," jelas Dinda.Dinda baru menyadari sekarang, bahwa tinggal di rumah mertua memang benar- benar se- drama itu. Bahkan masalah baju p
SECERCAH HARAPANDinda langsung menduga duga apa yang sebenarnya sedang terjadi dan maksud semua ini. Tak mungkin jika tak ada apa- apa namun suaminya mengatakan seperti itu. Dinda menunggu dengan harap- harap cemas karena penasaran.[Tiga hari lagi Ibu ingin mengadakan acara untuk Abah. Acara kiriman, Dek. Ibu ingin acara itu berlangsung secara meriah. Dia ingin semua yang mewah tanpa memandang pengeluaran kita sedang irit dan menabung juga untuk persiapan kelahiranmu. Dia hanya menuntut anak- anaknya yang ada di grup keluarga dengan meminta sumbangan sebesar satu juta per anak.]"Hah? Group keluarga?" gumam Dinda dalam hati sambil melihat group di chat WA nya.Dinda melihat ke grup keluarga Hasan yang memang sengaja di arsipkan dan di bisukan. Namun saat Dinda membuka nya tak ada notif apapun. Bahkan percakapan terakhir adalah mengabarkan bahwa mertua Pak Hendi meninggal dunia. Dinda mengernyitkan keningnya penuh keheranan.Bukankah selama ini dia juga masuk grup keluarga? Namun
BUDGET EXTRA DEMI BUAH CINTA"Gaya hidup yang tidak sehat juga sering dikaitkan dengan terhambatnya pertumbuhan janin. Beberapa kebiasaan tidak sehat saat hamil yang berkaitan dengan kondisi ini adalah merokok, minum minuman beralkohol, dan penyalahgunaan narkoba. Kita harus mencari tahu akar permasalahannya untuk mengatasinya sampai tuntas. Namun, mungkin akan melelahkan baik secara fisik, mental, dan keuangan. Bagaimana Bu?" sambungnya."Iya, Dok. Lakukan yang terbaik, sebagai Ibu saya akan mengikuti semua perintah panjenengan. Demi keslamatan anak ini, apapun," ucap Dinda tegas.Dia tak peduli lagi pada suaminya, saat ini yang terpenting adalah nasib anaknya. Dinda sadar naluri dan insting keibuannya mengatakan agar dia tetap menjaga buah hatinya. Toh masalah uang dia masih memiliki banyak uang tabungan, andaikata pun kurang ada keluarganya sendiri yang selalu mendukungnya tanpa banyak bertanya.Pertumbuhan janin terhambat hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan kehamilan oleh
UJIAN RUMAH TANGGA ITU BANYAK MACAMNYA"Wes begini saja, Bu. Untuk minggu ini kan itungannya minggu pertama diet sehat, kita batasi kenikan sebanyak setengah kilo gram perminggu. Itu adalah kenaikan paling banyak yang bisa diperoleh dari satu minggu. Saya akan bantu dengan konsep diet, Ibu yang menjalankan ya. Memang ini sedikit membosankan, sedikit melelahkan. Tapi percayalah ini adalah fase perjuangan dan bukti untuk anak betapa kita mencitainya," bujuk Doker maya berusaha untuk membesarkan hati Dinda.Akhirnya dia pun menganggukkan kepala. Dia sudah memilih untuk kehidupan di kandungannya dan mengontrol ini semua sejauh dia bisa demi kebaikan anaknya. Harusnya Hasan suaminya yang bisa menjadi laki- laki yang menemani melakukan pemeriksaan dan mengambil keputusan. "Membangun bahtera rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Selain komitmen, kedua pasangan juga harus siap menghadapi segala ujian rumah tangga yang akan datang. Pernikahan bukan hanya status, tetapi sebuah fase hidup baru
HARUS MEWAH DAN WAH!"Astagfirulloh," Dinda beristighfar dalam hati.Ini ternyata yang dimaksudkan suaminya tentang uang tabungan, lalu acara Abah. Tapi di group keluarga? Apakah itu artinya Dinda tak di anggap? Padahal setahunnya juga untuk bersedekah semampunya saja. Tapi mau bagaimana lagi Ibu mertuanya yang meminta dan memaksa karena gengsi akhirnya repot sendiri."Bu, bukannya begitu. Tapi Ibu lihat sendiri toh sekarang bagaimana kondisi anak-anak Ibu? Pertama Zain, apakah Zain punya uang jika sebegitu banyaknya? Lalu Hasan sekarang juga sedang membutuhkan banyak uang untuk periksa istrinya. Kalau memang nekat- nekatan kami bisa menyediakan uang sebanyak itu, Bu. Tapi Bu, apakah tidak eman?" ujar Mbak Alif."Bukan apa- apa, Bu. Itu kan acara mendak saja, jadi aku mikir eman yang penting kan acara dulu toh, Bu. Nanti kalau ada rezeki lagi baru bikin meriah," sambungnya.Mendhak sepisan dilakukan setahun setelah kematian. Istilah lainnya adalah upacara meling. Asalnya dari kata ‘
GAYA HIDUP MELEJIT EKONOMI MENJERIT!"Astagfirullah, Bu! Jangan berlebihan. Acara semalam saja kok ya sampai hati Ibu menjual semua kenang-kenangan yang diberikan Abah. Apa rasanya tidak terlalu berlebihan to, Bu? Mbok sedekah semampunya! Jangan di paksa, kita yang akan susah!" tegur Mbak Alif."Ya ya ya, memang anak itu kalau di sekolahkan lebih pintar ya dari orang tuanya. Sekarang berani mengajari orang tua, kenapa? Sekana sekarang kau berubah seperti itu? Biar biar saja biar semua orang tahu pengorbananku untuk almarhum Abahmu! Aku bisa membeli lagi harta itu dengan jualan, harta bisa di cari, tapi peringatan slametan Abahmu akankah bisa terulang lagi? Ini hanya setahun sekali," sanggah Bu Nafis."Asal kau tahu saja ya, Lif! Semua ini tak akan sebanding dengan apa yang di beri oleh Abahmu saat kita bersama dulu. Pengorbanan Abahmu tak akan sebanding dan senilai dengan harta yang aku jual untuk memperingati haulnya. Kenyamananku bersama Abahmu, dan rasa penghormatanku kepada Abahmu
MEMAKSA DIRI BERHUTANG"Memang punya mertua model Bu Nafis begini bikin repot. Jika selalu dikabulkan, lama-lama bisa ngelunjak. Namun bila ditolak, salah-salah malah bikin perang," batin Dinda dalam hati."Din! Bagaimana?" tanya Bu Nafis."Maaf, Bu. Jujur saja Dinda bingung sekarang ini, uang Dinda di tabungan mungkin juga tak genap sampai dua juta. Bahkan tadi waktu periksa saja Mas Hasan menyuruh Dinda agar mengusahakan bahwa semua biaya pemeriksaan dan obat ambil yang di tanggung BPJS saja, Bu. Karena kami harus mulai menabung dan memikirkan masa depan. Sedangkan ibu tahu sendiri sekarang Dinda harus mengeluarkan budget ekstra untuk memeriksakan cucu ibu ke rumah sakit," jawab Dinda."Astagfirullah! Aku tuh benar- benar heran dan tak habis pikir. Sungguh! Aku heran sekali dengan anak-anakku kenapa toh mereka itu tidak bisa berpikir dengan jernih dan mengatakan iya atas permintaan ibunya, itung-itung balas budi. Mengapa anak- anakku berbeda dari pada anak lainnya? Kalau Ibu sudah t