Share

Curhat Gavin

Alya menguap lebar sambil menggeliatkan tubuhnya mencoba lepas dari pelukan pria bermata sipit yang semalaman terus memeluknya. Alya tersenyum saat melihat Gavin masih terlelap dalam tidurnya. Matanya tinggal segaris dengan bulu mata lentik yang berbaris rapi di antaranya. Hidungnya tinggi menjulang dengan alis tebal yang melintang. Lalu rambut halus tumbuh subur di atas bibir dan dagu menambah maskulin penampilannya. Sungguh sempurna ciptaan Tuhan kali ini.

Alya mengecup sekilas bibir Gavin, mencoba membangunkan pria tampan itu. Tidak ada gerakan, tetapi sebuah senyuman refleks terukir di wajahnya. Alya meringis melihat reaksi Gavin kali ini. Sepertinya ini yang akan dia lihat sepanjang pagi jika sudah resmi menjadi istri Gavin. Alya tidak sabar menunggu saat itu.

Perlahan ia bangun dari kasur kemudian berjalan ke kamar mandi. Jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan jam delapan nanti ada acara gathering bersama karyawannya. Saat Alya keluar dari kamar mandi,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status