Share

45. Keisengan Manis

Meskipun awalnya Tria sengaja beralasan bahwa dirinya sangat lapar demi menghalangi niat Senja yang ingin segera pulang ke rumahnya, pada kenyataannya, sama halnya dengan Senja yang hanya memilih lemon tea, Tria pun hanya memesan segelas kopi hitam.

"Katanya laper ..." imbuh Senja, saat mengetahui pria itu tak kunjung memesan makanan.

"Ngopi dulu deh, makannya ntar aja."

Senja tak menanggapi alasan ringan Tria, ia hanya berdiam diri dengan raut wajah yang seperti biasa tak bisa dimaknai Tria dengan mudah.

Siang ini Tria memang sengaja memilih sebuah cafe yang belum lama launching, di mana pemiliknya merupakan salah seorang anak muda yang sepertinya berniat menjajal peluang usaha membuka tempat makan sekaligus tempat nongki bernuansa cozy di kawasan pantai Beo Boulevard Centre.

"Selain kedatangan ayahnya Pak Tria, apa masih ada hal yang perlu diobrolin ...?" tanya Senja setelah beberapa saat mereka dikungkung keheningan.

"Iya."

"Tentang apa, Pak Tria?" tanya Senja lagi, terkesan sangat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status