Share

12. Dokter Gigi

"Kamu telah berjanji bukan, tidak akan menyakiti putriku selama aku menurut kepadamu?" teriak Arika.

"Hasratku hanya ingin membunuh. Aku tidak pernah ingin menepati janjiku. Hahhaa...!"

"ARMELIAAA!!!!" jerit Arika terperanjat dari tidurnya. Matanya terbelalak, nafasnya terengah-engah, dan keringat bercucuran membasahi tubuhnya. Tanpa dikomandoi air mata terjun bebas dari kedua matanya.

Lampu tidur di atas nakas menyala. Pria yang tidur disebelahnya terbangun dan segera duduk merangkul Arika.

"Ada apa Arika?" tanya Dokter Rein.

"Aku...aku...nggak apa-apa." jawab Arika mengusap air mata di pipinya.

"Kamu pasti bermimpi buruk. Sudah nggak apa-apa. Itu hanya mimpi. Kembalilah tidur." kata Dokter Rein merebahkan tubuh Arika dalam pelukannya.

"Apapun mimpi burukmu, itu bukan saja akan menjadi mimpi, cepat atau lambat mimpi itu akan menjadi kenyataan." seringai Dokter Rein seraya mengusap rambut halus Arika.

"Selama bersamamu mimpi buruk itu bisa saja menjadi kenyataan." pikir Arika.

********
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status