Share

kejutan

Kudengar kabar dari orang yang kumintai tolong untuk menjadi kuasa hukum kami yang bernama Pak Rudi, bahwa polisi sudah mengirimkan surat pemanggilan pada Mas Imam.

Menurutnya kali ini Mas Imam akan sulit melepaskan diri karena perbuatannya sudah begitu fatal. Beliau juga mengatakan paling lama jam delapan pagi Mas Imam sudah berada di kantor polisi.

Baru saja kupikirkan dia tiba tiba orangnya sudah ada di belakangku.

Aku terkejut bukan main, langsung menjaga jarak namun ia hanya terkekeh pelan dan menggeser kursi lalu duduk.

"Aku mau bicara," ucapnya dengan tegas.

"Apa?"

"Anak anak di mana?"

"Sekolah," jawabku waspada.

Khawatir ia akan melakukan sesuatu. Melihat gelagat awas dariku, dia kembali tertawa.

"Jangan tuntut aku, akan kuberikan apa yang kau inginkan."

"Hah?" Aku tertawa tak percaya.

"Bukankah kau menuntut agar mendapatkan tunjangan dan ganti rugi yang besar bukan?"

"Bukan, aku ingin kau dipenjara, aku ingin kau membayar atas luka yang kau torehkan padaku," jawabku.

"Tolo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
his bodoh dikasih sertifikasi rumah aja sdh hijau matanya tdk ingat hinaan dn siksaan di dapat. ini mah lebih hina dr pelakor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status