“Halo”
“Halo, Janette apa kabar kau baru kali ini menghubungiku,” ucap suara seorang pria di balik telepon
“Hapus itu!”
“Apa? kenapa?”
“Kubilang hapus sialan! Sekarang juga hapus video itu.”
“Wow kau berteriak. Apa kau sedang mabuk? Untuk apa aku harus menghapusnya kau tahu itu begitu berharga. Bukankah kau juga jadi mendapatkan penghasilan dari itu?”
“Sialan! Ku bilang hapus sekarang juga atau ku bunuh kau!”
“Jangan bilang begitu. Bukankah kau juga sudah setuju dengan itu? kau sendiri yang mengatakannya.”
“Oh fuck.”
Janette kemudian mematikan panggilannya dan dirinya minum satu kaleng beer lagi. tidak lama kemudian, video yang di unggah saat itu memang memiliki banyak sekali penonton dan mereka terlihat menyukainya. Janette yang dengan frustrasi kemudian merasa hancur dan menyesali perbuatannya itu. Satu bulan yang lalu, ketika saat itu Janette sedang berada di posisi terpuruk dan dirinya pergi ke sebuah club y
Janette yang bertemu dengan Luci di tempat kerja Luci walau sebenatar rupanya dirinya mulai merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Ketika Janette hendak pulang, tidak lama kemudian seorang temannya yang merupakan anak kelas sebelah kemudian menelponnya namun Janette tidak mengangkatnya karena sedang bersama dengan Philip. Setelah Janette pulang, dia kemudian mengecek ponselnya dan ternyata temannya yang bernama Maria itu menelponnya lebih dari lima kali. Janette yang penasaran akan hal itu kemudian tanpa berlama-lama langsungb menghubunginya saat itu juga. “Halo,” “Halo, Janette?” “Iya Maria. Sebelumnya kau menelponku ada apa?” “Kau sekarang dimana?” “Aku di rumahku ada apa?” “Bagaimana kalau sekarang kau lihat artikel di web yang akan ku share link nya tunggu sebentar.” “Oh oke.” Tidak lama kemudian Maria mengirim link yang sebelumnya dikatakan olehnya melalui pesan teks. Janette kemudian menekannya dan langsung memas
Luci kemudian meninggalkan Adeline yang sedang duduk di kursinya di dalam ruangan clubnya. Luci sudah mencoba membantu semampunya dan esok harinya Janette memasuki kelas. Semua orang melihatnya dengan tatapan seperti mengatakan tidak tahu malu. Di sana, Janette duduk di kursinya dan selama kuliah berlangsung semuanya bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Tidak lama kemudian, seseorang datang menghampirinya dan kemudian membawa Janette yang ada di sana ke suatu tempat. Kali ini Janette di bawa oleh salah satu penggemar Philip dan rupanya orang itu merasa kecewa sekaligus malu dengan perbuatannya. Janette yang hanya bisa terdiam kemudian di pukuli oleh mereka dan ternyata salah satu temannya menuangkan kopi ke kepala Janette. Mereka kemudian pergi meninggalkan Janette yang ada di sana sendirian. Dengan perasaan yang campur aduk, Janette kemudian mencuci dirinya di sebuah toilet. Dan ketika dirinya keluar dari sana, sekelompok orang mengejeknya dengan mengatakan kata-kata yang tidak
Begitu Philip mengatakan apa yang ingin dikatakan olehnya, tidak lama kemudian dia pergi bersama dengan temannya itu. Alice dan kedua temannya masih duduk di sana dan kemudian mereka merenungkan semuanya. Theresia yang terlihat bersedih begitu juga dengan Grace yang selama ini sekelas dengannya tapi tidak mengetahui apa-apa membuatnya merasa tertekan. “Aku masih tidak menyangka. Jujur saja, ini bukan masalah kecil,” ucap Theresia “Kau benar. aku mengerti kenapa ada sebagian yang menyembunyikan inin dan ada juga yang sebaliknya,” sahut Alice “Bukankah sudah jelas dia di jebak. Tapi kenapa?” ucap Grace “Salahnya adalah dia mengakhirinya di lokasi kampus. jika bukan di sana semua ini tidak akan terjadi.” “Tidak. Justru itu tidak akan berdampak apa pun.” “Aku merasa bersalah karena ingin tahu sekali mengenai ini.” “Tidak. Ini bukan salah siapa-siapa. Semua orang berhak mengetahui kenyataan,” ucap Alice “Aku sungguh bingung.
Alice hanya terdiam sambil mendengarkan apa yang di katakan oleh Theresia. Suasananya berubah menjadi kelabu dalam sesaat. Alice hanya bisa menahan diri untuk tidak memaksanya mengatakan apa yang terjadi kepadanya. Alice kemudian menatap ke arahnya dan terlihat Theresia yang mulai suram. Di balik keceriaanya selama ini ternyata tersimpan sesuatu yang tidak pernah dia tunjukan kepada siapa pun. Di dalam hatinya dirinya sangat tersiksa dan seakan berada di ambang antara waras dan tidak. Tepat di hari itu, ketika Theresia masih berusia 12 tahun. Di rumahnya yang penuh dengan kebahagiaan dalam sekejap berubah menjadi gelap. Orang-orang yang menyadari mereka adalah penjahat membuat mereka harus menanggung akibatnya. Theresia yang masih kecil mencoba untuk tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan hanya melalui hari-hari dengan penuh kebahagiaan dan itu membuat beberapa teman sekolahnya merasa iri akan kehidupannya. Suatu hari di sekolah, guru mengumumkan peringkat kelas da
Pamannya Theresia mencoba untuk menutupi suatu hal dari dirinya. Setelah makanan sudah selesai, pamannya Theresia kemudian menyuruh dia untuk makan. Mereka berdua terlihat menyenangkan. Di hari yang sama di mana semua orang sedang di hebohkan dengan berita tersebut dan beberapa dari mereka mencoba untuk menyelidiki lebih lanjut. Theresia yang berada di rumahnya tepatnya di rumah yang terletak di perumahan sebebelumnya. Di sana, beberapa tetangganya mendatangi rumahnya dan mereka langsung menanyakan pamannya karena merupakan seorang dekektif. Ada rumor yang mengatakan bahwa keluarga tersebut sangat misterius. Theresia yang di asuh oleh pamannya kini sebenanrnya bukan paman aslinya melainkan seorang detektif yang mendapakan tugas untuk menjaga anak itu. Namun, karena sudah terlanjut membesarkannya akhirnya paman tersebut merawatnya hingga kini. Theresia yang sudah menyadari itu dari kecil membuatnya merasa terbiasa dan justru menganggap orang tersebut sudah seperti orang tuanya sendir
Mereka yang tengah asik mengobrol, tiba-tiba seseorang menghubungi wanita itu dan kemudian di minta ijin untuk mengangkat panggilan tersebut dan kemudian pergi ke toilet. Di sana, wanita itu berbicara dengan seseorang dan wajahnya terlihat pucat seakan ketakutan. Tidak lama kemudian, kelas sudah selesai dan semua guru memutuskan untuk pulang. Wanita itu pulang dengan wajah yang tidak baik-baik saja. Bahkan ketika mengemudi, dia dengan tidak sengaja nyaris saja membunuh seorang wanita yang tengah menyebrang. Pikirannya sudah mulai kacau. Begitu mendengar kabar bahwa dirinya sudah mulai tidak kompeten dan mereka semua seakan hendak melakukan eksekusi terhadap dirinya. Di sisi lain, kelompok mafia itu mulai melihat kinerja anak buah mereka dan lagi-lagi kerugian terjadi. Beberapa anak buah mereka tewas karena menjadi incaran musuh. Ada juga beberapa yang di pecat karena kinerja mereka buruk. wanita itu kini berada di bar dan menghabiskan banyak sekali minuman sampai larut malam. Banyak
Wanita itu kemudian datang ke ruanganya dan di sana dia melihat data murid. Di halam yang ada di sana tepatnya halaman 9 ada nama Theresia. Wanita tersebut kemudian membaca datanya dan di sana hanya tertulis nama pamannya saja sebagai wali. Melihat hal itu kemudian membuatnya berpikir dua kali akan hipotesisnya. Wanita itu memegang kepanya dan kemudian menghembuskan nafas panjang. Jika di sana tercantum seperti itu dengan kata lain dugaannya salah. Lagi pula, wali anak itu merupakan seorang detektif bernama Luis. Wanita itu kemudian meletakan buku itu dan kemudian mengecek ponselnya. Kali ini dia mendapat kabar buruk dan membuatnya terkejut setengah mati. “Apa ini?” ucap wanita itu Polisi sudah mulai bergerak. Kali ini mereka menggeledah sebuah tempat yang di duga merupakan tempat transaksi narkotika dan di sana tentu saja wanita itu termasuk ke dalamnya. Polisi terus melakukan penyelidikan dan juga menangkap mereka yang terlibat. Dengan panik, wanita itu kemudian pe
Pihak sekolah yang mendengar kabar itu membuat mereka merasa cemas dan kemudian melakukan tindakan agar reputasi mereka tidak hancur. Di samping itu, reporter banyak yang mendatangi mereka dan melakukan siaran berita. Hal itu lah yang menyebabkan banyak sekali pihak yang mengklaim untuk memberikan pernyataan yang benar kepada mereka semua. Usaha yang di lakukan oleh pihak sekolah dalam menjaga reputasinya bukan main-main. Orang-orang mulai heboh semenjak kejadian tersebut. Bahkan anak mereka di pindahkan dari sekolah tersebut begitu mendengar kabar bahwa salah satu gurunya bunuh diri. Fakta yang tersebar nyatanya hanya sebuah ilusi belaka. Mereka sama sekali tidak mengetahui kebenaran di balik itu semua. Luis yang memiliki koneksi dengan pihak gelap membuatnya harus menutupi semua itu dengan rapi. Pria yang di tugaskan untuk menghabisinya ternyata dia tidak lama kemudian di tembak mati oleh sekertaris nyonya besar. Semua masalah sudah teratasi dan mereka akhirnya mengubur fakta ters