Share

Melamar Bee

Bee mengerjap menyesuaikan retinanya dengan sinar matahari yang memaksa masuk melewati kaca jendela.

Menegakkan tubuhnya, ia merasa segar mungkin karena tidurnya cukup lama juga nyenyak.

Kain tipis jatuh ke lantai membuat kening Bee berkerut, seingatnya ia tertidur tanpa menggunakan selimut lalu menoleh ke arah ranjang karena baru tersadar memiliki dua bayi yang butuh perhatiannya.

Bee mengembuskan nafas ketika melihat tiga lelaki sedang tertidur pulas di atas ranjang dengan posisi absurd.

Bibirnya melengkungkan sebuah senyum secerah mentari pagi saat sudah berdiri di samping tempat tidur, melipat tangannya di dada mengawasi Akbi dan si kembar yang masih terlelap.

Tumben si kembar tidak bangun tengah malam, apa karena tidurnya nyenyak bersama sang Dady atau kelelahan karena Akbi tidak berhenti membuat mereka tertawa.

Yang pasti hati Bee seketika dipenuhi oleh rasa bahagia yang tidak terhingga.

Tadinya ia khawatir tinggal besama Akbi dalam satu Villa karena pria itu tidak dapat menahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status