Share

Pria Dari Masa Lalu

“Bi, aku ke toilet sebentar ya ... kamu duluan ke ruang tunggu.”

“Gue anterin!”

“Enggak usah, tunggu aja di sana ... temen-temen kamu udah di dalem ... nanti aku nyusul.”

“Beneran kamu enggak apa-apa?”

Ya ampun Akbi, ya enggak mungkin juga Bee kenapa-kenapa.

Bee cuma mau pergi ke toilet di bandara yang terjamin keamanannya karena di jaga ketat di setiap penjuru, bukan mau pergi perang.

“Ya udah, kalau ada apa-apa telepon gue!”

Kalimat perhatian itu lagi yang pernah Bee dengar diucapkan untuk Anggit dan kini ia sering mendapatkannya.

“Iya ... sayang,” balas Bee melirih kemudian buru-buru pergi.

Kedua sudut bibir Akbi tertarik ke atas membentuk sebuah lengkung senyum.

Perempuan itu munafik, selalu mengatakan yang sebaliknya dari apa yang ia rasakan.

Bangun tidur tadi Bee memintanya untuk tidak merubah apapun termasuk memberi panggilan sayang dan mengatakan lebih baik hubungan mereka mengalir apa adanya tapi hari masih siang sudah dua kali Bee memanggilnya dengan sebutan sayang.

Bag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status