Gio sekang saat ini sudah berada di kediamannya yang sebelumnya berada di sebuah tempat makan karena hujan. Dirinya sudah berada di sofa sambil menonton acara televisi. Di sana, dirinya hanya terdiam menyaksikan acara. Kali ini jam sudah menujukan pukul 8 malam. Selama dirinya berada di rumah memang yang terlintas adalah kebosanan. Setelah selesai menonton televisi dia memutuskan untuk membuka obrolan di forum internet. Di sana banyak sekali orang yang tergabung di forum diskusinya. Gio dengan semangat melihat pemabahasan yang sedang panas di dalam forum itu dan ternyata kebanyakan hanya berisi pengelaman kerja. Tidak hanya itu saja, Gio juga kemudian di kejutkan dengan sebuah berita di internet yang tertulis seorang gadis bunuh diri setelah dia habis liburan di pantai. Di dalam artikel tersebut memuat berita itu beberapa jam yang lalu. Setelah di perhatikan ternyata wanita itu memang melakukan tindakan tersebut karena memiliki tekanan yang luar biasa dalam hidupnya.
“Ini... kasihan sekali,” gumam Gio
5 jam sebelumnya di sebuah rumah kediaman seorang gadis yang bernama Eri Noel. Di sana terlihat sepi seperti tidak ada penghuninya. Bahkan tetangganya jarang sekali melihat orang di rumah tersebut. Ketika saat itu masih pagi, Eri yang berada di dalam rumahnya sedang bersiap untuk pergi ke sekolah. Di sana dia memakai sepatu sebelum akhirnya meninggalkan rumah. Selama ini, dia hanya tinggal seorang diri karena orang tuanya sudah lama meninggalkannya dan dia di besarkan di panti asuhan. Sebelumya dia tingga di panti. Karena ada seorang wanita yang kemudian mengadopsinya begitu Eri berusia 10 tahun. Wanita itu merupakan seorang ibu tunggal yang kehilangan anaknya semasa dalam kandungan. Meski dirinya tidak memiliki suami karena memang tidak pernah menikah. Wanita yang bernama Zera itu melakukan tanam sperma dengan membeli sperma milik orang lain. Dia melakukan hal itu karena mengalami trauma mendalam mengenai pria. Karenanya dia lebih memilih mengambil cara yang seperti itu untuk mendapatkan keturunan. Setelah dia selesai melakukan hal itu, dia kemudian mengandung seorang bayi perempuan yang sudah dia beri nama walau masih di dalam kandungan. Bayi itu bernama Scarlet. Tapi, sayangnya wanita itu harus kehilangan harapannya karena bayinya meninggal di dalam kandungan sehingga dia harus menjalani operasi untuk mengangkat bayi tersebut. Operasinya memang berjalan dengan lancar.
“Maaf. Ini sudah terlambat,” ucap dokter kepada Zera
Zera hanya bisa menangis setelah mengetahui kenyataannya dan akhirnya dirinya mampu menerima keadaan tersebut dengan lapang dada. Hingga pada suatu ketika, Zera datang ke sebuah panti asuhan yang terletak di pinggiran kota. Di sana dia melihat banyak anak-anak yang masih kecil. Merasa tertarik, akhirnya Zera memutuskan untuk mengadopsi salah satu dari mereka. Anak yang di adopsi olehnya bernama Eri Noel. Seorang gadis kecil yang masih berusia 10 tahun saat itu. dengan di liputi kebahagiaan, mereka berdua tinggal di rumah yang berada di distrik 54. Perjalanan hidup mereka terbilang cukup baik. sebelum akhirnya Zera meninggalkannya tanpa kabar sama sekali. Saat itu, Eri sudah berusia 16 tahun. Dia harus tinggal seorang diri di rumah tersebut. Karena dirinya merasa khawatir dan mencoba untuk mencari tahu keberadaan Zera. Namun, kenyataannya nihil. Pihak kepolisian juga tidak dapat menemukan dirinya. Dan mereka hanya mengambil kesimpulan bahwa dia memang telah meninggalkannya.
Sejak saat itu, Eri mengalami perubahan mental. Dia menjadi anak yang mengidap depresi berat karena faktor itu. teman-temannya yang berada satu kelas dengan dirinya tidak ada satu pun yang menjadi temannya. Eri semakin lama semakin menderita. Dia tidak lagi seceria biasanya. Hingga 2 tahun berlalu. Dan sekarang Eri sudah kelas 3 sekolah menengah atas. Guru konseling sering memanggilnya untuk melakukan konseling. Tapi dia tidak pernah datang ke ruangan guru itu. Hari ini, Eri berada di sebuah tempat tinggi di gedung sekolahnya. Dia hanya memandangi langit dari tadi dengan tatapan kosong. Seorang gadis yang ternyata murid pindahan, mencoba mendekatinya karena dia melihat Eri yang selalu sendirian dan tidak memiliki teman. Dia datang menghampirinya.
“Eri. Kau sedang apa di situ?” ucap Lilian yang merupakan murid pindahan.
“Kenapa kau kemari? Kau tidak seharusnya datang kepadaku.”
“Kau ini bicara apa. tentu saja karena kita teman. Ini aku membawa beberapa cemilan. Kau mau?” ucap Lilian sambil memberikan cemilan
“Bawa saja itu. aku tidak mau.”
“Eh? Padahal ini sudah susah payah ku beli.”
Melihat Lilian yang terus bersamanya itu, membuat Eri pergi dari sana. Lilian yang melihat Eri meninggalkannya di sana sendirian kemudian dia juga mengikutinya pergi. Setiap hari terus saja seperti itu. Lilian terus datang kepadanya walau di usir. Dan lagi dia mengikuti sampai ke rumahnya. Sikap Lilian yang aneh itu membuat beberapa teman yang lain mendatanginya dan menyuruhnya untuk menghentikan semua tingkahnya itu.
“Hey, anak baru. Hentikan semua itu dan bersikaplah seperti kami,” ucap salah seorang gadis berambut coklat lurus dengan tatapan tajam.
“Apa yang baru saja kau katakan? Memangnya tindakanmu yang merundungnya itu bisa di bilang baik? yang benar saja. Seharusnya kalian yang hentikan semua itu dan bersikaplah seperti manusia,” ucap Lilian dengan tegas kepada mereka. Semua orang yang ada di kelas memandanginya dengan tatapan menyebalkan. Hingga akhirnya Lilian pergi dari kelas dan mencari Eri.
“Hah? Gadis sialan itu. berani sekali!” gumam gadis berambut coklat lurus itu
Suasana kelas yang tadinya menegangkan berubah seperti biasanya. Lilian yang masih mencari keberadaan Eri tidak kunjung di temukan. Dia terus bertanya kepada setiap anak yang berpapasan dengan dirinya. Tidak lama kemudian dia memasuki sebuah ruangan yang berada dekat dengan ruang seni rupa. Awalnya dia tidak menyadari sesuatu sampai dia datang ke sana dan tidak menemukan apa-apa.
“Eri?”
“Kemana anak itu. kenapa dia terus menghindariku,” gumam Lilian sambil meninggalkan ruangan tersebut.
Jam sudah menunjukan pukul 2 siang. Pertanda pelajaran berikutnya akan di mulai. Lilian yang masih berada di luar kelas dan mencari Eri. Rupanya dia belum menyerah dan terus menerus mencarinya. Selama dia terus mencari, beberapa anak yang tadi mengucilkan Eri membuat rencana balas dendam kepada Lilian. Ketika Lilian hendak pergi kembali ke kelas, seorang anak perempuan kutu buku menyuruhnya untuk tidak kembali ke kelas dan terus mencari Eri.
“Sebaiknya kau teruskan pencarian anak itu. jangan coba-coba pergi ke kelas,” ucap anak kutu buku itu kepada Lilian dengan serius.
“Hmm.... memangnya siapa yang akan pergi ke kelas? Aku hanya penasaran di mana Eri. Dan lagi apa yang kau lakukan di sini?” ucap Lilian kepada anak berkacamata kutu buku itu.
Lilian yang terus memandangi gadis kacamata itu kemudian dia pergi meninggalkannya karena bosan. Gadis berkacamata itu kemudian mengikutinya dan akhirnya mereka berdua bekerjasama untuk mencari dimana Eri bersembunyi. Sebelum dirinya pindah ke sekolah ini, Eri memang selalu menghilang di tengah-tengah jam sekolah. Orang-orang yang mendiskriminasinya tidak pernah merasa senang akan keberadaannya semenjak Eri di nyatakan mengalami depresi. Lilian yang mengetahui fakta itu dengan wajah terkejut mendadak diam. Gadis berkacamata itu bernama Diana. Dia sudah bisa menebak reaksi Lilian begitu mengetahui kebenarannya. Namun, semua itu tidak mengubah apa pun. Lilian tetap ingin berteman dengan Eri walau dia sudah mendengar kabar tidak menyenangkan tentangnya. Dengan senyuman cerah di wajahnya membuat Diana merasa terharu dan kemudian dia meminta maaf atas semua perbuatannya. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku. Minta maaf lah kepada Eri. Dia sangat menderita bukan diriku,” ucap Li
Di dalam kamar mandi yang ada di rumahnya Eri, di sana rupanya terlihat dirinya sedang berada di bak mandi dengan darah yang bercucuran di sana sini. Semuanya begitu mengerikan hingga membuat mereka yang melihatnya langsung terkejut setengah mati. Selama ini mereka mencari keberadaannya dan ternyata tidak di temukan. Namun, kali ini mereka menemukan sesuatu yang merngerikan dan saat itu juga langsung memanggil polisi. Tidak lama setelahnya, polisi sudah datang ke lokasi dan ternyata mereka langsung melakukan penyelidikan. Selama penyelidikan berlangsung, semua orang yang ada di lokasi tersebut di minta untuk pergi. Korban kemudian di bawa untuk di lakukan otopsi. Dari apa yang di sampaikan oleh saksi, mereka menemukannya sudah dalam kondisi yang mengerikan dan itu membuat mereka tidak bisa mengatakan apa-apa karena masih panik akan kejadian yang menimpa Eri. “Mustahil. Kenapa ini bisa terjadi,” ucap Diana dengan gemetar “Ini, tidak. Mereka yang seharusnya menerima ba
Setelah berita kematian murid sekolah menengah yang bernama Eri Noel itu menjadi perbicangan publik membuat reputasi sekolah itu pun hancur dan sekarang mereka semua yang terlibat diskriminasinya terus di jatuhi hukuman walau mereka masih anak di bawah umur. Beberapa orang menilai itu adalah hal yang wajar. Karena mereka melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Selama kabar ini terus menyebar kini pihak kepolisian mulai membersihkan area tempat bunuh diri dan seorang wanita tua yang merupakan pemilik kawasan rumah itu langsung menjualnya namun kepada orang luar yang tidak mengetahui apa yang telah terjadi di sana. Saat ini keadaan sudah lumayan membaik dan membuat Lilian dengan Diana merasa lega. Mereka berdua kemudian setelah menjadi saksi banyak sekali wartawan yang mendatangi mereka. Tidak hanya itu saja, beberapa orang juga menilai bahwa mereka memang anak baik yang seharusnya menjadi contoh bagi mereka. Tidak lama setelahnya, berita tersebut men
Saat ini, di kediaman keluarganya Diana. Di sana terlihat banyak keluarganya yang terdiri dari empat orang anggota keluarga tersebut kemudian mereka terlihat khawatir dengan anak perempuan mereka yang beberapa jam yang lalu pergi dari rumahnya dan tidak tahu kemana. Mereka yang semakin cemas kemudian melaporkannya kepada polisi. Di saat itu pula, mereka mulai melakukan pencarian mengenai keberadaan anak tersebut. Semua orang di keluarganya tersebut sangat panik dan tidak sedikit dari mereka merasa tenang. Kali ini tim polisi melakukan pencarian kesana kemari namun juga tidak menemukan hasil. Sampai pada akhirnya, keluarga mereka memutuskan agar polisi terus mencari keberadaan anak itu. Di berbagai sudut kota sudah di telusuri dan ternyata tidak ada. Anak itu tidak lain adalah anak yang beberapa waktu itu terkenal karena melaporkan kematian temannya yang bunuh diri beberapa hari yang lalu. Saat ini, hujan yang masih turun dengan deras membuat polisi kesulitan ketika melakukan p
Gio yang berada di dalam mimpi tersebut yang di penuhi dengan ketakuatan dalam dirinya membuatnya tidak bisa bergerak walau dirinya sangat menginginkan hal tersebut. Semua badannya seakan membeku dan dia mencoba untuk berteriak namun sia-sia. Tidak lama setelahnya dirinya kemudian berhasil menggerakan tubuhnya dan kemudian berlari menuju ke arah cahaya yang ada di belakangnya itu. dia terus berlari ke arahnya tapi ternyata tidak pernah sampai. Hingga pada akhirnya dia melihat sebuah jembatan yang ada di pijakannya dan kemudian runtuh. Dia mencoba untuk menyelamatkan dirinya dengan berpegangan kepada besi jembatan itu tapi sayangnya itu tidak berguna dan kemudian dia terjatuh ke bawah sambil berteriak. Tidak lama kemudian dia tersadar dari mimpinya dan sekarang sudah pagi. Gio baru sadar bahwa dirinya selama semalaman hanya tidur di sofa dan mengalami mimpi buruk. Melihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, dia kemudian membuka gorden ruang tengahnya itu dan bergegas untuk mandi lalu
Beberapa polisi saat ini sedang menyelidiki sebuah kasus yang melibatkan seorang murid sekolah menengah atas yang di duga menghilang tanpa sebab. Mereka kini semakin mencarinya ke berbagai tempat dan semua usaha yang di lakukannya itu ternyata masih belum menemukan titik terang. Sementara itu, keluarganya saat ini sedang mati-matian mencari keberadaannya bahkan ada yang sampai merepotkan beberapa pihak. Di hari ini. Suasana di sekolahnya tampak begitu tenang tidak seperti biasanya yang terlihat sangat ramai dan orang-orang seakan terdiam dengan sunyi. Beberapa dari teman-temannya Lilian yang saat ini sedang berada di kelas, mereka seolah terlihat tidak pernah mendengar berita yang mengerikan beberapa hari terkahir ini. Suasana kelas yang terbilang aneh itu membuatnya seketika merasa tidak nyaman dan langsung pergi dari sana menuju ke toilet. Ketika dirinya sudah sampai dalam toilet perempuan, rupanya Lilian tidak pernah merasakan situasi yang tanpak sangat tidak masuk akal ini. Bahk
Mereka berdua kemudian beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ke kantin yang seperti di katakannya sebelumnya. Dalam perjalanannya ke kantin, di lorong sekolah ternyata ada beberapa anak yang membicarakan mengenai Diana yang menghilang. Mereka yang berbicara di sana seolah mengatakan sesuatu yang hampir mirip dengan apa yang di katakan oleh dirinya dan juga Sola. Begitu mendengar ucapan mereka yang terbilang cukup nyaring, membuat Lilian berhenti sejenak dan itu membuat Sola yang sedang bersama dengannya itu merasa heran. Tidak lama kemudian, Sola bertanya kepadanya. “Kau baik-baik saja? Ada apa denganmu?” ucap Sola kepada Lilian yang tiba-tiba saja termenung. “Aku merasa sesuatu telah terjadi.” “Ha? Apa maksudmu?’ “Aku masih tidak yakin akan hal ini, tapi mendengar semuanya aku merasa sesuatu pasti telah terjadi. Aku yakin itu.” “Oke. Aku mengerti apa yang kau bicarakan. Jadi, sebaiknya kita segera pergi ke kantin.” Mereka be
Setelah mereka berdebat panjang, akhirnya perjalanan pun di mulai dan ternyata benar saja. Hujan deras ini memang menghambat dan bahkan petir juga menyambar di langit. Tapi mereka berdua terus pergi menggunakan mobilnya ke tempat yang mereka tuju. Dalam perjalanan yang berbahaya itu, rupanya sesuatu terjadi. Tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi itu jatuh dari tebing yang tidak terlalu tinggi sehingga membuat mereka tidak sadarkan diri. Setelah beberapa lama pencarian, mereka akhirnya di temukan oleh tim pencari dari pihak berwajib dan langsung membawa keduanya ke rumah sakit. Ketika ambulan sudah sampai, rupanya salah satu dari mereka meninggal dunia dan orang itu tidak lain adalah pria yang merupakan kekasih wanita tersebut. Pria itu dinyatakan meninggal dunia karena mengalami kerusakan yang cukup parah di tubuhnya sehingga dokter sudah tidak bisa lagi menyelamatkan nyawanya. Setelah mereka melakukan perawatan, wanita tersebut kemudian dia sadar dan setelah mengetahui fakta it