Langkah kaki Jason berhenti. Dia berjalan melihat ke sisi ruang rias, lalu tampak dua orang wanita sedang mempersiapkan bunga dada untuk tamu. Suara kedua wanita itu sangat keras. Sepertinya mereka tidak peduli jika mereka sedang membahas privasi orang lain.Pengantin sedang dalam perjalanan ke hotel. Semua staf hotel kelihatan sangat sibuk. Kedua wanita itu pergi mengambil bunga dada, lalu mengobrol sembari berjalan kembali ke aula.Tatapan Jason menjadi dingin. Dia melihat Kelly dan Yana yang masih bermain di halaman, lalu melanjutkan langkahnya.Seperti yang diduga, tidak terlihat lagi senyuman Kelly ketika melihat Jason. Dia malah menatap Jason dengan syok. Berbeda dengan Yana, dia kelihatan sangat gembira. Dia langsung berlari ke sisi Jason.Jason melirik Kelly sekilas, lalu membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Yana. “Hari ini Yana cantik sekali!”Yana tersenyum lebar. Tetiba dia mengulurkan tangannya ke sisi Jason, lalu menyerahkan sebuah permen kepadanya. “Nah, permen!”“Un
Yana menatap Jason dengan bingung. “Ayah? Kata mereka, Yana nggak punya ayah.”“Kata siapa?” Kening Jason berkerut.“Kata teman-teman Yana. Mereka semua bilang Yana nggak punya ayah,” balas Yana dengan sedikit sedih.Jason sungguh kasihan dengan si kecil. “Kalau begitu, hari ini Paman jadi ayahmu, ya? Apa Yana suka?”Yana langsung tersenyum. “Suka!”Jason berpesan, “Kalau begitu, nanti kamu panggil aku ‘Ayah’ saja, jangan panggil ‘Paman’.”“Emm!”“Jason!” Kelly memanggilnya. “Apa yang ingin kamu lakukan?”“Apa kamu ingin Yana digosipin orang-orang?’ Jason menatapnya dengan datar.Kelly menggigit bibirnya. “Aku nggak peduli. Yana juga masih nggak mengerti.”“Tapi aku peduli!” balas Jason. Dia tidak menghiraukan Kelly, lalu menggendong Yana ke dalam aula.Setelah memasuki aula, kebetulan Ariani sedang mencari Kelly. Ketika menemukan Kelly, dia segera menjerit, “Kelly, kamu ke mana saja? Kenzo dan pengantinmu akan segera tiba.”Jason menggendong Yana mengikuti langkah Kelly. Ariani sunggu
Kelly mengangguk, lalu membalas dengan sinis, “Iya, aku mengerti!”Ariani yang disalahkan pun merasa marah. Hanya saja, dia tidak berani melampiaskannya kepada Jason, melainkan bertanya pada Kelly dengan suara kecil, “Apa benar dia itu ayahnya Yana? Kenapa kamu tidak beri tahu Bibi sebelumnya?”Kelly membalas dengan dingin, “Kami nggak mengadakan resepsi pernikahan, makanya aku nggak beri tahu Bibi. Maaf sudah merahasiakannya dari Bibi!”“Kamu malah merahasiakannya!” Ariani kelihatan canggung. “Kamu malah rahasiain masalah sepenting ini dari Bibi. Apa kamu senang melihat Bibi disindir?”“Sepertinya Bibi senang kalau hidupku nggak baik. Kamu juga ingin semua orang tahu kalau aku itu lahir di luar nikah. Aku sungguh kecewa sama Bibi!”Raut Ariani semakin canggung lagi. Dia menatap Kelly dengan gusar, lalu meninggalkan tempat. Saat Ariani kembali duduk di bangkunya, Clara mendekatinya, lalu bertanya, “Apa benar dia itu suaminya Kelly?”Ariani sungguh merasa kesal. “Siapa juga yang tahu!”
Jason membungkukkan tubuhnya untuk mencium kening Yana. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya berjalan pergi. Lewis, Andrew, dan karyawan lainnya segera mengikuti langkahnya.Setelah Jason pergi, Ariani segera bertanya, “Kak, siapa dia? Apa benar dia itu ayahnya Yana?”Sandora juga tidak menjelaskan apa-apa. Dia langsung menarik Kelly ke samping. Setelah mereka pergi, para sanak saudara mulai bergosip lagi.“Ternyata suaminya Kelly itu bos besar perusahaan? Hebat sekali!”“Kelly anaknya merendah sekali. Sebelumnya dia nggak pernah mengungkit apa-apa.”“Dia itu mahasiswi tamatan universitas ternama. Wajar kalau dia merendah. Kamu kira dia itu tidak pernah ketemu orang kaya, jadi pamer terus?”“Mereka bahkan sudah punya anak. Sepertinya masalah ini sudah dipastikan!”….Raut wajah Ariani sangatlah buruk, begitu pula dengan raut wajah Clara. “Ibu, apa benar Kelly dapat suami anak orang kaya?”Si lelaki yang bernama Jason itu …. Jangan-jangan di adalah pewaris Gunawan Group?Clara merasa tida
Alunan lagu romantis berkumandang di dalam aula. Pintu aula dibuka. Mempelai wanita yang mengenakan gaun pengantin putih berjalan masuk ke dalam ruangan dengan digandeng oleh sang ayah. Dua anak pengiring pengantin berjalan di depan mempelai wanita. Mereka masing-masing membawa sebuah keranjang bunga dan tak berhenti menaburkan kelopak bunga.Yana memalingkan kepala untuk menatapnya. Dia sungguh iri dengan kedua bocah kecil itu.Kelly memangku Yana sembari tersenyum padanya. “Setelah acara berakhir, Ibu akan beliin kamu keranjang bunga.”Kali ini, Yana baru tersenyum dengan gembira.Kenzo menggandeng tangan Wilona yang diserahkan oleh ayahnya, lalu berjalan mengarungi jalan yang ditaburi kelopak bunga segar.Semua orang bersorak. Suasana di dalam aula seketika menjadi semakin ramai.Kelly menatap pasangan baru itu dengan perasaan kalut. Akhirnya abangnya telah menikah. Tetiba ada sesosok bayangan di hadapan Kelly. Kelly memalingkan kepala, lalu tampak Jason sedang duduk di sampingnya.
Jantung Kelly tak berhenti berdegup. Jason seolah-olah memiliki kekuatan magis saja. Senyumannya bisa menaklukkan semua wanita yang dia sukai.Tatapan Kelly seketika menjadi buram. Dia berkata dengan suara rendah, “Apa kamu selalu bersikap selembut ini terhadap semua wanita?”Senyuman di wajah Jason terkaku. Dia spontan menjadi kesal dengan Kelly yang merusak suasana itu. Setelah itu, dia melirik Kelly dengan risi, lalu memalingkan kepalanya melihat sepasang mempelai di atas pentas.Ujung bibir Kelly melengkung ke atas. Dia sedang mentertawakan dirinya dan juga sedang mentertawakan Jason. Lesung pipinya samar-samar terlihat sangat indah. Dia juga melihat ke atas pentas dan tidak berbicara lagi.Tangan kedua orang tidak dilepaskan dari tadi.Kedua mempelai menukar cincin nikah, lalu menjalankan prosedur pernikahan. Pengantin mengambil foto bersama teman-temannya di pekarangan. Acara resepsi pun resmi dimulai.Setelah resepsi pernikahan selesai, Jason diarahkan ke ruang VIP. Jason tahu K
“Apa yang terjadi?” tanya bibinya Wilona dengan penasaran.Hillary berkata dengan tersenyum sinis, “Memangnya apa yang bisa terjadi? Pemikiran anak perempuan zaman sekarang sangat terbuka!”Ariani yang duduk di samping juga hanya mendengar. Dia tidak membantu Kelly untuk menjelaskan, melainkan menunjukkan ekspresi malu. “Selama ini abangku tidak ada di sisi mereka. Jadi, kakak iparku tidak sanggup untuk mengurusnya. Dia pun melakukan kesalahan.”Bibinya Wilona kembali bertanya, “Sebenarnya apa pekerjaan ayahnya Kenzo? Kenapa dia malah tidak pulang di saat pernikahan anaknya sendiri!”“Dia … dia ….” Ariani menjelaskan seperti yang sudah didiskusikan dengan Sandora sebelumnya. “Dia tinggal di luar negeri. Dia ketinggalan pesawat. Jadi, dia baru bisa pulang sekitar dua hari lagi.”Sebelumnya Hillary memang pernah mendengar dari anggota keluarganya Kenzo. Dia juga tidak bertanya lagi, lalu mengalihkan topik pembicaraan ke diri Kelly. “Dia masih belum menikah, tapi malah memiliki anak. Apa-
Sonia berdiri di samping Ranty. Dia spontan ingin tersenyum. Mulut Ranty ini memang setajam silet!Raut wajah Ariani sangat muram. Baru saja dia hendak berulah, tetiba Ranty mengeluarkan beberapa utas kalung emas dari tas edisi terbatasnya.Kalung itu terbuat dari emas murni!Semua orang spontan terbengong.Ranty berkata dengan tersenyum, “Kakaknya Kelly menikah hari ini. Aku dan Sonia, sebagai teman terbaik Kelly, juga nggak persiapkan apa-apa. Kami hanya persiapkan hadiah kecil untuk keluarganya Kak Wilona. Aku harap kalian nggak keberatan!”Sambil berbicara, Ranty meletakkan sepuluh utas kalung emas di atas meja. Dia berkata dengan tersenyum, “Semuanya silakan ambil sendiri!”Mata semua orang spontan berkilauan. Kalung itu benar-benar terbuat dari emas murni. Berat setiap kalung setidaknya 30 gram. Boleh dikatakan yang ada di hadapan mereka bukanlah kalung, melainkan adalah uang.Hillary dan sanak saudaranya juga tidak bisa menahan diri mereka lagi. Mereka segera mengulurkan tangan