Nicole terus disibukkan dengan pekerjaannya hari ini. Bertemu dengan klien baru setelah melakukan rapat secara mendadak lalu harus pergi ke luar kota untuk membantu karyawannya yang sedang mengalami masalah karena tertipu dengan konsumen untuk penuntutan atas kerugian dan kembali lagi ke kantor untuk menandatangani berkas yang akan digunakan untuk pengesahan produk yang akan perusahaan launchingkan luas. Nicole seolah tidak bisa merasakan tubuhnya saking lelahnya melakukan kegiatannya seharian.Pukul dua dini hari saat ia sampai di rumah. Tidak ada lampu yang menyala sekedar menerangi bagian depan rumah. Nicole berpikir Kaylee mungkin lupa menyalakan lampu dan bahkan tidak mengunci pintu. Nicole menyandarkan tubuh lelahnya di sofa dengan rasa kantuk yang menguasai dirinya. Meski begitu lelah karena pekerjaannya hari ini, Nicole tetap mencoba membuka matanya untuk melihat Kaylee sebab rasa rindunya. Pria itu membuka matanya dikegelapan malam karena lampu rumah bahkan juga tidak dinyala
Nicole terpaksa menghubungi kedua orang tuanya serta kedua orang tua Kaylee setelah seharian tidak menemukan keberadaan Kaylee. Menanyakan keberadaan Kaylee diantara mereka, tetapi bahkan Nicole mendapatkan jawaban yang sama. Kaylee tidak berada di rumah mereka dan tidak pernah datang kecuali dengan Nicole yang membersamai. Nicole semakin frustasi dan tidak tahu harus bertanya kepada siapa lagi. Ia belum menemukan kebardaan Jason dan meski telah mencoba mencari dibeberapa tempat yang mungkin menunjukkan keberadaan pria tersebut.“Cari dimanapun dan berikan padaku meskipun mendapatkan petunjuk sekecil apapun itu,” perintah Nicole dengan semua orang yang telah ia sewa demi untuk menemukan keberadaan istrinya itu.Sebanyak lima puluh orang Nicole kerahkan untuk mencari keberadaan Kaylee saat ini dan akan semakin banyak jika masih belum mendapatkan hasil apapun. Mereka akan berpencar dibeberapa daerah dan bahkan kota sesuai permintaan Nicole. Bukan hanya Nicole saja, nyatanya kedua orang
Tidak menemukan jawaban apapun atas kepergian Kaylee meski Nicole telah menghajar Jason sampai babak belur, nyatanya mantan kekasih Kaylee itu benar-benar tidak tahu dimana keberadaan istrinya. Jason menuntut Nicole karena penyerangan tidak berdasar, tetapi hal itu segera dibantah oleh Nicole dengan beberapa bukti bahwa Jason yang lebih dahulu mengganggu kehidupan rumah tangganya dan terus memaksa Kaylee pergi bersama Jason dan meninggalkan Nicole. Hal itu membuat tuntutan Jason sia-sia karena Nicole menyerang Jason dengan dasar dan atas kesalahan yang diperbuat Jason serta membuktikan bahwa Jason memang tidak lagi memiliki hubungan dengan Kaylee dan tidak ada kaitannya dengan kepergian Kaylee.“Urusi saja hidupmu, Nicole brengsek! Jangan mengganggu ketenanganku,” desis Jason yang baru saja keluar dari ruang persidangan.Nicole tersenyum tipis seraya menghadang jalan Jason. “Kau berkata sok bijak padahal kesalahan ada pada dirimu,” balasnya tak kalah sengit.Jason terkekeh. “Apa salah
“Apa?!” kejut Nicole mengetahui keberadaan Kaylee yang baru saja diberitahukan oleh Katarina.Katarina mengangguk meyakinkan Nicole dengan berita yang ia lontarkan sebelumnya. “Aku mendapatkan telepon pagi ini dan yang berbicara bukan Kaylee, melainkan suara pria. Dia sedang dalam keadaan bahaya di sana, Nic!”Nicole mengusap wajahnya dengan kasar. “Kenapa tidak mengatakan sejak tadi, Katarina? Kau membuatku merasa semakin bersalah.”“Tidak. Kau juga butuh mengurus dirimu sebelum mencari dimana Kaylee. Kau tidka melihat perubahan tubuhmu? Itu hampir tersisa tulang asal kau tahu.”Nicole menghembuskan napas panjang. Tidak lagi berminat dengan makanannya yang masih tersisa. Pikirannya jauh menerawang pada keadaan Kaylee di luar sana. “Lalu dimana tepatnya?”Katarina mengambil ponselnya. “Aku tidak tahuu pastinya dimana, tetapi aku meminta temanku untuk mencoba melacaknya. Mungkin kau lebih tahu alat canggih dibandingkan diriku.”Katarina memberikan detail terakhir panggilan dan rekaman
Sesampainya di Jerman, Nicole berusaha menghubungi nomor telepon Kaylee tetapi tidak kunjung mendapatkan tanggapan. Nomor Kaylee terus saja tidak aktif meski keadaan tengah darurat. Nicole mulai marah dengan keadaan yang mempermainkan dirinya. Bayangan bagaimana Kaylee ketakutan dengan disekililingi oleh orang-orang jahat membuat Nicole semakin marah dengan dirinya sendiri. Mengapa ia tidak bisa mengerti dengan keadaan Kaylee sebelumnya hingga wanita itu memilih pergi dari kehidupannya?“Sialan!” umpat Nicole karena sudah mencoba puluhan kali menelepon Kaylee tetapi nomornya tidak aktif. Ia bingung untuk menghubungi siapa saat ia bahkan hanya sendiri mencari istrinya itu.“Kaylee … ayolah,” gemasnya karena harapannya tidak ada yang menjadi kenyataan.Sesulit itu menemukan Kaylee bahkan Nicole rela berjalan kaki untuk menyusuri setiap jalanan yang ia lewati demi menemukan kekasih hatinya itu. jerman bukan hanya sebuah desa atau dusun yang hanya memiliki beberapa jalan dan rumah, melain
Nicole bergerak melangkah untuk menolong Kaylee saat satu kakinya justru ditendang oleh seseorang hingga membuatnya tersungkur tepat di depan Kaylee. Ia meringis sebentar dengan Kaylee yang menggenggam tangannya dari posisi wanita itu yang masih belum beranjak. Sorot mata keduanya seolah memberikan isyarat. Nicole tersenyum tipis dan membelai puncak kepala Kaylee sebelum ia mulai beranjak berdiri lagi.“Pecundang sekali bermain keroyokan seperti ini,” ujar Nicole mengejek. Sorot matanya memperhatikan empat orang yang telah menculik Kaylee.Satu orang dengan tubuh gempal mendekat, berusaha menendang kaki Nicole yang lain dan Nicole yang secepat kilat menghindar dan melayangkan pukulan tepat di tengkuknya hingga pria gempal itu tersungkur ke tanah. Satu pria lain ingin membalas perbuatan Nicole dengan melayangkan pukulan pada wajah Nicole, tetapi kembali tidak berhasil sebab Nicole bisa menghindar lebih cepat dari perkiraan hingga pria itu hanya memukul angin.“Cukup pandai juga dalam b
“Astaga … Nicole!”Kaylee segera menghampiri Nicole yang berjalan tertatih dengan satu tangan memegangi bagian perutnya. Ia segera membantu Nicole dengan mengambil satu tangan Nicole yang lain dan membopong pria itu menjauh dari bagian gang dimana para penjahat itu berada di ujung sana. Sedangkan Nicole berusaha tetap menyadarkan diri dengan kekuatan tubuhnya yang benar-benar berada pada batas maksimal pertahanan. Ia kehilangan banyak darah akibat tusukan pisau itu dan lagi tubuhnya sungguh terasa mati sebab tendangan keempat penjahat.“Nicole!”Nicole ambruk di atas tanah saat ingin menyandar pada mobil. Kaylee cemas dan kebingungan dalam satu waktu. Ia mencoba menepuk-nepuk wajah Nicole yang babak belur, bermaksud membuat pria itu tetap sadar tetapi nihil. Nicole tetap terpejam dengan posisinya.“Tidak, Nicole. Maafkan aku … bangunlah,” ucap Kaylee menahan tangisnya dan berusaha membuat Nicole sadar dengan terus menggoyangkan tubuh Nicole. melihat keadaan Nicole yang sungguh mengeri
Nicole tersadar begitu ia merasakan napas seseorang pada lengannya. Matanya mengerjap sembari memperhatikan sekitar. Ini rumah sakit, pikirnya lalu menoleh ke sumber yang telah membuatnya terasadar kembali. Itu Kaylee yang masih terlelap dalam tidurnya sembari menggenggam jemari Nicole dan bagian hidungnya yang tepat berada di lengan Nicole hingga pria itu dapat merasakan napas wanitanya.Nicole tersenyum tipis sembari mencoba menyentuh puncak kepala Kaylee saat wanita itu tiba-tiba sadar dan mendudukkan diri dengan mata yang masih terpejam. Nicole tersenyum melihat tingkah Kaylee. Beberapa saat kemudian, Kaylee membuka mata dan alangkah terkejut dirinya kala menguap dan Nicole melihatnya yang sudah seperti kerbau baru bangun. Astaga … memalukan!“Sejak kapan kau sadar?” tanyanya mencoba mengalihkan perhatian Nicole dengan ulah memalukan sebelumnya.Nicole tersenyum. Ia memberikan isyarat Kaylee agar mendekat dan wanita itu yang dengan mudah menuruti permintaan Nicole mengabaikan rasa