Share

Bab 41: Jembatan Perselingkuhan Suami dan Sahabatku

“Bisa bicara sebentar? Ke ruangan saya!” Pagi-pagi Pak Dama datang ke kantor dan langsung menghampiri meja kerjaku.

Tidak sempat meletakkan tas atau melepas sweeter, pria itu sudah memanggil dengan mimik serius. Dia tidak menunggu sampai diriku berkata iya dan bergegas menuju ruang kerjanya yang masih tertutup rapat.

Paham dengan apa yang dimaksud Pak Dama, aku beranjak meninggalkan kursi. Tatapan bingung dari beberapa karyawan lain juga tidak kuhiraukan, apa lagi bibir mereka yang mulai bergosip tentang alasan kenapa Pak Dama memanggilku ke ruangannya.

Kuucap salam saat mendorong pintu ruangan Pak Dama. Pria itu sudah duduk di balik meja dengan sorot wajah serius dan sedikit gelisah.

Dia berpura-pura tenang dengan membaca isi laporan yang kutinggalkan di mejanya kemarin, namun tangannya yang bermain-main dengan pulpen tidak bisa berbohong. Pak Dama khawatir, atau mungkin takut jika dirik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status