Share

29. Tekad Yang Bulat

"Sarapannya, Mas." Tari masuk tanpa mengetuk pintu kamar Sakti. Gadis itu berjalan santai meletakkan nampan berisi satu piring nasi goreng dengan telur ceplok serta secangkir teh hangat.

"Ada roti panggang selai coklat, kalo Mas mau bisa aku ambilin," ujarnya tanpa menoleh ke arah Sakti yang sedang memakai kaosnya.

"Makasih, Tar."

Tari menoleh lalu tersenyum, "sama-sama, Mas. Tari keluar dulu."

"Hhmm." Sakti mengangguk. "Tar," panggil Sakti.

"Ya, Mas."

"Makasih juga udah bantuin gue semalam." Sakti tersenyum.

"Itulah gunanya adik, Mas."

Sakti mengangguk angguk lagi. "Adik ... adik ya. Umur lo berapa?"

"Masuk 20 tahun, Mas."

"Oh ... Nggak jauh dari Gendis," ucap Sakti nyaris tak terdengar. "Sudah mulai kuliah?"

"Bulan depan," jawab Tari.

"Oh, bagus lah ... yang bener kuliah, jangan kecewain orang tua gue." Kali ini wajah Sakti berubah serius dengan satu alisnya ikut naik.

"Iya, Mas ... siap. Oh ya, Mas ... semalam Tari dengar, Mas Sakti babak belur karena masalah cinta?" T
Chida

Enjoy reading 😘

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Poernama
Gendis tuhan aja maha pemaaf masa kamu nggak mending bekas orang nakal jdi baik drpd mantan orang baik yg jdi nakal
goodnovel comment avatar
Miila MrsEryandika
udah baca sampe sini,bisa2nya aku baru nyadar klo ini Karyanya Chida .........setelah Teddy ngomongin Siti baru ngeh ...
goodnovel comment avatar
Kus Hendarti
ternyata teddy sohibnya sakti juga bakalan seru ketemu sama syaiton nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status