Share

14. Masa Lalu Kia 2

Kia merasakan bagaimana pegangan tangan Bimo di pinggangnya mulai mengendur. Bimo juga mulai memberikan jarak wajah mereka yang hampir saja menempel. “Tentu saja aku akan menunggu sampai kamu siap!” jawab Bimo lalu segera pergi. Namun belum sampai kaki Bimo melangkah sebuah suara menginterupsinya.

“Maafkan aku Mas,” ucap Kia seraya mendekat. “Maafkan aku Mas,” ulang Kia dengan kedua tangan menyusup di antara lengan Bimo. “Aku bukan bermaksud menolak kamu Mas. Aku hanya takut untuk jatuh cinta. Aku takut mengecewkanmu,” jujur Kia mengungkapkan isi hatinya.

Gegas Bimo mengurai pelukan Kia lalu berbalik badan. Ditatapnya wajah sendu sang istri. Seketika Bimo tertegun. Tersirat luka yang cukup dalam di sana. Netra sebening madu itu menggambarkan sebuah keraguan yang nyata.

“Apa kamu masih meragukan cintaku padamu?” Bimo melayangkan pertanyaan itu seraya memaku netra itu tanpa jeda. “Apa kamu tidak pernah peka jika aku mencintaimu dengan tulus? Bahkan cintaku padamu telah l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status